Advertorial
Intisari-Online.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar mengomentari soal tagar 'Indonesia Terserah' yang sempat viral di media sosial.
Dilansir TribunWow.com, dengan suara bergetar dan menahan tangis, Ali Ngabalin pun menyoroti perjuangan luar biasa para tenaga medis demi merawat pasien Virus Corona.
Ia bahkan kembali mengungkit sumpah dan janji tenaga medis serta pejabat pemerintah untuk memberikan pelayanan publik sebaik mungkin.
Pada kesempatan itu, Ngabalin menyatakan ramainya tagar 'Indonesia Terserah' merupakan reaksi sesaat para tenaga medis yang kecewa melihat tindakan warga selama pandemi.
Baca Juga: Hadapi Corona: Peralatan Memasak Terbaik yang Membuat Tetap Sehat
Tak hanya itu, Ngabalin lantas menyampaikan rasa terimakasih pada tenaga medis yang sudah berjuang merawat pasien Virus Corona.
Saat menyampaikan komentarnya, tiba-tiba Ngabalin terdiam sambil menunduk menahan tangis.
Ia pun menyinggung nama dokter spesialis paru, Erlina Burhan yang turut tersambung melalui telepon dalam acara itu.
"Jadi kalau ada hastag kemudian ada video, benar tadi kata Uni (Erlina), terimakasih ya," kata Ngabalin.
"Menurut saya ini suatu dukungan juga, bahwa ini adalah reaksi sesaat yang saya kira wujud dari cinta dan kasih sayang," sambungnya terdiam sesat.
Dengan suara bergetar, Ngabalin pun melanjutkan pernyataannya
Ia menyoroti banyaknya tenaga medis yang meninggal dunia saat merawat pasien Virus Corona.
"Serta pengorbanan mereka ya," imbuh Ngabalin dengan suara bergetar dan terbata-bata.
"Karena tidak sedikit dokter yang meninggal dunia ya."
Lebih lanjut, Ngabalin meminta masyarakat untuk benar-benar menyadari bahaya Virus Corona.
Terkait hal itu, ia lantas mengajak semua elemen pemerintahan untuk menyampaikan informasi secara benar dan kompak.
"Jadi memang kalau tidak ada kesadaran kita bersama, tidak saja masyarakat tapi penyelenggara negara," terang Ngabalin.
"Kita juga mesti punya satu kata dan kalimat yang sama agar publik bisa mendapatkan informasi yang baik dan benar."
Menurut Ngabalin, masyarakat seharusnya merasa tenang dan percaya diri mendengar setiap informasi yang disampaikan pemerintah soal Virus Corona.
"Satu kata, jadi ada komunikasi publik yang tentu saja message, pesan itu harus sampai pada masyarakat."
"Agar masyarakat bisa mendapatkan infomasi yang penuh confidence dalam menghadapi masa pandemi ini," tandasnya.
Pada kesempatan itu, sebelumnya Ngabalin menyampaikan ucapan terimakasih pada para tenaga medis yang berjuang melawan pandemi.
Ia bahkan juga kembali mengungkit soal sumpah dan janji tenaga medis untuk melayani publik.
"Kalimat saya yang paling pertama adalah tentu memberikan apresiasi dan terimakasih yang luar biasa kepada teman-teman paramedis," ucap Ngabalin.
"Saya kemudian Uni Erlina Burhan dan teman-teman paramedis adalah petugas-petugas negara yang kami telah membuat sumpah dan janji untuk melayani publik."
Ungkapan Hati Tenaga Medis
Di sisi lain, sebelumnya Chairman Junior Doctor Network Indonesia, Andi Khomaeni buka suara terkait viral ungkapan para medis soal 'Indonesia Terserah'.
Kata-kata tersebut viral setelah banyaknya pelanggaran aturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Satu di antaranya adalah penumpukan calon penumpang di bandara Soekarno-Hatta beberapa hari lalu.
Hal itu diungkapkan Andi Khomaeni di acara Apa Kabar Indonesia Pagi tv One pada Senin (18/5/2020).
Andi Khomaeni menegaskan bahwa tenaga medis juga manusia yang bisa merasakan kelelahan.
"Jadi gini, yang harus kita paham temen-temen tenaga medis itu juga manusia."
"Dokter, temen-temen perawat, mereka yang berjibaku di seluruh sistem kesehatan saat ini itu tentu kami, we are human ya, kami adalah manusia juga," ujar Andi.
Andi menuturkan, potensi kelelahan itu wajar dialami tenaga medis.
Meski demikian, Andi menjelaskan bahwa tenaga medis itu sebelumnya sudah dibekali dengan pendidikan mental dan jasmani yang kuat.
"Jadi pada satu sisi mungkin ada potensi pasti kelelahan, potensi burn out kan hal-hal semacam itu bisa terjadi," paparnya.
"Nah tapi basic-nya temen-temen tenaga kesehatan waktu selama pendidikan sudah ditempa keras itu, jadi ya kadang kami perlu pelampiasan sedikit gitu ya," katanya.
Andi menegaskan, kekesalan itu tetap ada namun bukan berarti kemudian mereka akan menyerah begitu saja.
"Kayak ah gue kesel nih jadi gue menulis abis itu tetep lagi jalan pelayanannya, pengabdiannya jalan lagi."
"Enggak karena tagar terus kemudian berhenti bahwa ada kelelahan, ada rasa kesal itu human," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Soal 'Indonesia Terserah', Suara Ngabalin Bergetar Bahas Nasib Tenaga Medis: Kami Sudah Bersumpah
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari