Advertorial
Intisari-Online.com - Sebuahlaporan baru-baruini dirilis.
Dilansir dari cnn.com pada Senin (18/5/2020), laporan tersebutmerinci pertemuan antara pesawat Angkatan Laut AS dan "fenomena udara tak dikenal".
Ini merupakan lanjutan dari laporan yang mengungkapkan detail tentang insiden yang disodorkan Pentagon padaakhir bulan lalu.
"Pesawat tak dikenal itu tampak berukuran kecil, kira-kira seukuran koper, dan berwarna perak," satu laporan menggambarkan sebuah insiden mulai 26 Maret 2014.
Terlihat salah satu jet Angkatan Laut F / A-18 melintas dalam jarak 1.000 dari obyek yang tidak dikenal itu.
Pilot Angkatan Laut AS berusaha untuk mendapatkan kembali kontak visual dengan pesawat, tetapimereka tidak menentukan identitas pesawat tersebut.
CNN pada hari Rabu memperoleh dokumen dari Pusat Keamanan Angkatan Laut, yang diberi label "For Official Use Only".
Mereka mengikuti rilis resmi Pentagon akhir bulan lalu dari tiga video pendek yang menunjukkan "fenomena udara tak dikenal" yang sebelumnya telah dipublikasikan oleh perusahaan swasta.
Laporan tersebut pertama kali diterbitkan oleh Drive, sebuah situs web yang memuat berita otomatis dan masalah militer, yang memperoleh dokumen melalui permintaan Undang-Undang Kebebasan Informasi.
Video menunjukkan apa yang tampak sebagai benda terbang tak dikenal yang bergerak cepat saat direkam oleh kamera inframerah.
Dua video berisi penerbang Angkatan Laut bereaksi kagum pada seberapa cepat objek bergerak.
Satu suara berspekulasi bahwa itu bisa menjadi drone.
Obyek bisa berupa drone
Menurut laporan insiden lain dari November 2013, pilot Angkatan Laut F / A-18 mampu secara visualmenggambarkanpesawat kecil itu.
Pesawat itu memiliki lebar sayap sekitar 5 kaki dan berwarna putih tanpa fitur yang dapat dibedakan lainnya.
"Karena ukurannya yang kecil, pesawat itu bisa disebut UAS (sebutan Pentagon untuk pesawat tanpa awak)," kata laporan itu.
Insiden lain dari 27 Juni 2013, mengatakan pesawat itu berwarna putih dan kira-kira ukuran dan bentuk drone atau rudal.
Karenamiliter tidak dapat mengidentifikasi siapa yang mengoperasikan pesawat tak berawak, mereka menjadi waspada.
Sebab bisa saja itu membahayakankeselamatan dan keamanan pelatihan militer yang berada di lepas pantai timur Virginia.
"Pasca kejadian itu, badan pengawas menghubungi sejumlah operator UAS lokal."
"Tetapi tidak ada yang mengklaimtahu tentang pesawat yang tidak dikenal itu."
Ada alasan Pentagon sangat khawatir.
Sebab, dalam dunia militer,pesawat tak berawak memiliki risiko udara lebihberbahaya daripada pesawat berawak.
Ini karena pesawa tak berawak umumnya tak terbaca secara visual dan jarang terkena radardaripada pesawat berawak.
Ada juga kemungkinan bahwapesawat itu drone yangdioperasikan oleh musuh.
Misalnya seperti Rusia atau China yang mungkin telah berusaha mengumpulkan informasi tentang operasi militer AS.
Selain itu, Angkatan Laut AS juga berpendapat bahwa pesawat tak berawak itukemungkinan UFO.
Lalu apa pendapat Presiden Amerika Serikat Donald Trump selaku pemimpin tertinggi militer AS?
Presiden Donald Trump menyebut rekaman Pentagon yang baru-baru ini dirilis secara resmi sebagai "neraka sebuah video".
Bahkan dia bertanya-tanya "apakah itu nyata?".
"Aku hanya ingin tahu apakah itu asli," kata Trump tentang video.
"Tapi itu video yang luar biasa," tutupnya.