Advertorial
Intisari-Online.com - Situasi pandemi membuat banyak orang sulit mendapatkan penghasilan, bahkan tak jarang yang kehilangan pekerjaan.
Setiap orang memutar otak agar tetap mendapatkan pemasukan, karena bagaimana pun mereka harus tetap makan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari lainnya.
Untuk mencari nafkah di masa sulit pandemi, rupanya banyak orang seperti di Jepang yang beralih ke pekerjaan pengiriman.
Pekerjaan tersebut dilakukan berbagai kalangan, bahkan termasuk seorang atlet peraih medali perak olimpiade, Ryo Miyake.
Ya, atlet anggar tersebut menjadi salah satu yang memilih pekerjaan pengiriman untuk mencari nafkah di tengah pandemi.
Namun, tujuan Ryo Miyake bukan sekedar untuk mencari nafkah.
Bak sekali dayung dua pulau terlampaui, atlet yang satu ini juga mendapatkan manfaat lain yang berkaitan dengan profesinya sebagai atlet.
Melansir The Smart Local Thailand (15/5/2020), Pemain anggar Jepang Ryo Miyake beralih ke layanan pengiriman 'Eats Uber' usai ditundanya Tokyo 2020 Olympic Game.
Sebenarnya atlet kelahiran 24 Desember 1990 ini mendapatkan tawaran uang dari para sponsornya, namun ia memutuskan menolaknya.
Ia menolak tawaran tersebut karena mempertimbangkan situasi pandemi di mana semua orang merasakan kesulitan.
"Saya pikir agak kurang ajar untuk menerima dukungan dalam situasi seperti itu,
"Jadi saya mengatakan kepada mereka untuk menahan sementara waktu," ungkapnya kepada reuters, dikutip dari The Smart Local Thailand.
Baca Juga: Seorang Pria Selalu Sarapan Jus Pisang Selama 10 Hari, Ini yang Terjadi Pada Tubuhnya
Miyake mengungkapkan alasan di balik keputusannya beralih ke pengiriman makanan adalah untuk menghemat uang untuk kompetisi di masa depan, di mana saat itu tiba dia harus bepergian ke luar negeri.
Namun selain itu, dia juga melakukannya untuk menjaga tingkat kebugarannya.
Bagi seorang atlet profesional, penting untuk selalu menjaga kebugaran mereka karena industri yang kompetitif.
Dan rupanya situasi pandemi juga menyulitkan mereka untuk bisa melakukan aktivitas untuk menjaga kebugaran.
Baca Juga: Manfaat Jahe, Kunyit, Serai, dan Jeruk Nipis, Termasuk Pilek dan Flu
Di tengah pandemi, semua bisnis termasuk pusat kebugaran ditutup.
Pelatihan pun dihentikan. Khususnya untuk pelatihan anggar seperti Miyake, membutuhkan lebih dari satu orang untuk hadir selama pertandingan.
Hal itu tentu tidak sejalan dengan upaya pencegahan infeksi virus corona yang mana setiap orang harus menjaga jarak fisik.
Maka, bagi Miyake pekerjaan pengiriman adalah pilihan terbaik.
Dengan melakukan pekerjaan pengirman, Miyake dapat tetap fit dan mendapatkan uang sekaligus, terutama ketika dia bersepeda ke tempat-tempat berbukit dan terpencil.
Miyake mengaku senang menambahkan uang ke tabungannya tanpa mengandalkan sponsor meski hanya menghasilkan ¥ 2.000 (sekitar Rp 280 ribu) per harinya.
"Saya ingin memulai kembali dengan situasi di mana setiap orang dapat berlatih dengan bebas dan tanpa kekhawatiran," kata Ryo dalam wawancaranya .
Sama seperti atlet lainnya , Ryo mencintai olahraga yang ia lakukan dan tujuannya adalah untuk bersaing di acara olahraga terbesar di dunia, Olimpiade, yang kini masih harus ditunda.