Advertorial

Trump Buat Tim Khusus untuk Temukan Vaksin Virus Corona, Terdiri dari Ahli, Militer, dan Farmasi, 'Siap Produksi Massal di Akhir 2020'

Mentari DP

Editor

Nah, demi menemukan vaksin virus corona, Presiden Amerika Serikat Donald Trump disebut telah menugaskan sejumlah ahli.
Nah, demi menemukan vaksin virus corona, Presiden Amerika Serikat Donald Trump disebut telah menugaskan sejumlah ahli.

Intisari-Online.com - Amerika Serikat kini menjadi episentrum pandemi virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19.

Bagaimana tidak, saat ini negara adikuasa itu memiliki 1,4 juta kasus positif virus corona, terbanyak di antara negara lainnya.

Serta 88.507 kasus kematian akibat virus corona, juga terbanyak di antara negara lainnya.

Tak heran, jika Amerika Serikat menjadi negara yang paling ingin menemukan vaksin virus corona.

Baca Juga: Dari Jauh Tampak Seperti Area Reruntuhan yang Dipenuhi Rumput, Namun Dibaliknya Ada Sesuatu yang Luar Biasa, Pantas Harganya Rp3,5 Miliar!

Walau hingga hari ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih belum menemukan.

Nah, demi menemukan vaksin virus corona, Presiden Amerika Serikat Donald Trump disebut telah menugaskan sejumlah ahli.

Dilansir dari Mirror.co.uk pada Sabtu (16/5/2020), para ahli itu akan berada di bawah tim yang diberi nama "Operation Warp Speed".

Tak hanya itu, Presiden Trump juga mengumumkan bahwapemerintah AS juga akan berinvestasiuntuk menemukan kandidat vaksin terkemuka dan bersiap untuk mendistribusikannya dalam skala massal.

"Operation Warp Speed" sendiri merupakan tim yang terdiri dari pemerintah, militer, dan industri farmasi.

Baca Juga: Pernah Dapat Notifikasi Seperti Ini di WhatsApp Anda? Hati-hati, Itu Tanda WhatsApp Sedang Dibajak, Begini Cara Mengatasinya

Tak hanya di Amerika Serikat,"Operation Warp Speed" juga akanbekerja dengan negara-negara lain.

Cara ini disebut merupakan cara terbaik untuk menghentikan penyebaran virus corona dan mencoba mengendalikan pandemi global.

Dalam sebuah acara di Gedung Putih,Presiden Trump mengungkapkan bahwa mantan eksekutif GlaxoSmithKline, Dr Moncef Slaoui dan jenderal militer Gustave Perna akan memimpin operasi tersebut.

Dengan cara ini, maka sebagian besar ahli kesehatan percaya bahwa mereka akan membutuhkan waktu 12 hingga 18 bulan atau lebih untuk menyiapkan vaksin bagi masyarakat.

Lalu mengklaim bahwa mereka "yakin" bahwa jutaan vaksin dapat diberikan pada akhir tahun ini.

"Saya baru-baru ini melihat data awal dari uji klinis dengan vaksin virus corona," kataDr Moncef Slaoui.

"Dan data ini membuat saya merasa lebih percaya diri bahwa kita akan dapat memberikan beberapa ratus juta dosis vaksin pada akhir tahun 2020."

Alasan lain dibalik pembuatan tim"Operation Warp Speed" adalahupaya untuk mendorongnegaranya untuk memulai kembali kegiatan ekonomi.

Sebelumnya,Presiden Trump berkata bahwa ada atau tidaknya vaksin, dia akan tetap membuka kembali perekonomian negaranya.

Baca Juga: Bayinya Mudah Menangis dan Sering Merengek, Ibu Ini Kaget Pas Tahu Bayinya Idap Penyakti Mematikan Ini, 'Aku Langsung Pingsan Ketika Mendengarnya'

Hanya saja, kini dia berubah pikiran mengingat pentingnya vaksin.

Oleh karenanya dia akanbekerja keras untuk menemukan vaksin.

Dan terlintasnya ide soaltim"Operation Warp Speed" ini.

"Kami pikir itu hebat. Kami akan bekerja dengan mereka. Mereka akan bekerja dengan kami," ucapPresiden Trump.

"Sementara kami mempercepat fase akhir uji coba vaksin, Operation Warp Speed ​​akan secara bersamaan mempercepat proses pembuatan dan pembuatannya."

"Dengan kata lain, kita bersiap-siap sehingga ketika kita mendapatkan kata yang baik."

Jika vaksin virus corona sudah bisa diproduksi,Presiden Trumpmengisyaratkan bahwa negara bagian AS yang mengalami kondisi paling memprihatinkan seperti New York dan New Jersey akan menjadi yang kota pertamayang menerimavaksin.

"Ketika vaksin siap, pemerintah AS akan mengerahkan setiap pesawat, truk, dan tentara yang diperlukan untuk membantu mendistribusikannya kepada orang-orang Amerika secepat mungkin,"tutupnya.

Dilaporkan, hampir 3 triliun US Dollar dikeluarkan pemerintah AS untuk memerangi virus corona.

Baca Juga: Korea Utara Hilangkan Foto Super Besar Kakek dan Ayah Kim Jong Un yang Ada di Alun-alun Kota, Apa Alasannya?

Artikel Terkait