Dari hari-hari yang mereka jalani, dikatakan bahwa banyak hari di mana mereka kelaparan.
"Kita harus sangat menyadari berapa banyak yang kita konsumsi, kita makan makanan yang sangat mendasar dan benar-benar harus membuatnya bertahan lama," kata Natalie.
Terlepas dari situasi putus asa, kelompok itu, yang terdiri dari dua wanita dan tiga pria dari Inggris, Hongaria, Kanada, Malaysia, dan Prancis, menemukan bahwa mereka tidak sepenuhnya sendirian.
Kelompok itu, yang merupakan sukarelawan dengan kelompok lingkungan Ocean Quest Global, harus beradaptasi dengan cepat untuk menghabiskan begitu banyak waktu ekstra di pulau itu.
Kamp hutan mereka dibangun dari plastik yang dicuci, dengan setiap orang tinggal di sebuah gubuk yang terbuat dari bambu, karung beras dan botol.
Mereka bahkan telah berhasil membangun furnitur dalam kehidupan Robinson Crusoe yang baru yang diilhami, menggali sumur, lubang api, dan tempat untuk mencuci.
Para relawan juga sudah mulai menanam sayuran sendiri.
Natalie menceritakan bahwa ada tantangan lain untuk kelompok kecil, yang ada dalam keadaan ekstrem seperti itu, selain bertahan hidup memenuhi kebutuhan pokok, yaitu tentang hubungan diantara satu sama lain dalam kelompok itu.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR