Advertorial
Intisari-Online.com - Di tengah pandemi dan penerapan lockdown di beberapa negara di dunia, beragam kisah unik terjadi.
Ada orang-orang yang terpaksa hidup di hutan, di gua, hingga di 'kota hantu'.
Kali ini adalah kisah seorang pengusaha yang terjebak di sebuah kota kecil yang terkenal dengan sisi horornya.
Melansir Mirror.co.uk (22/4/2020), terpesona dengan masa lalu menakutkan sebuah kota pertambangan California yang ditinggalkan, seorang pengusaha bernama Brent Underwood membeli kota itu dengan harga $ 1,4 juta.
Brent pun mengunjungi Cerro Gordo, yang hanya memiliki 22 bangunan itu setiap bulan untuk menelusuri kota yang dibelinya.
Kota yang terkenal berhantu itu juga pernah menjadi subjek acara TV paranormal.
Namun siapa sangka jika kunjungan terakhir Brent ke kota itu akan berlangsung lebih lama dari yang dia rencanakan.
Hal itu karena hujan salju yang lebat, yang akhirnya membuat sang pengusaha terperangkap di sana sendirian di tengah lockdown virus corona.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia -37,91 dollar AS, Gubernur BI: Justru Itu Baik Untuk Indonesia, Kok Gitu?
Tinggal di sebuah kota kecil tak berpenghuni di luar rencana membuatnya harus bertahan hidup seadanya.
Dia tidak kehabisan air, namun sudah kehabisan makanan segar.
Semakin membuat ngeri karena dia melihat banyak kejadian seram di 'kota hantu' itu.
'Kota hantu' itu berjarak beberapa mil dari kota terdekat. Brent mengenal beberapa orang di sana yang dapat dihubungi jika semuanya menjadi sangat buruk nantinya.
Meski begitu, dia masih percaya bahwa kondisinya tidak akan sampai ke titik itu.
Brent menceritakan bagaimana dia mulai terjebak di 'kota hantu' itu.
"Ketika saya pertama kali keluar di sini, saya mengenakan T-shirt dan bersenang-senang dan kemudian salju turun selama empat hari berturut-turut dan sekarang tidak ada cara untuk keluar," ungkapnya.
Brent mengklaim kota tua penambangan itu memiliki masa lalu yang mengerikan.
Dia mengatakan bahwa penduduk di sana dulunya dibiarkan memerintah sendiri, yang menghasilkan rata-rata pembunuhan dalam seminggu.
Lubang peluru yang masih menutupi dinding di banyak bangunan menggambarkan masa lalu itu.
Rumah Brent sendiri berada di atas tambang tua yang runtuh, yang konon masih memerangkap mayat para lelaki yang meninggal dalam kecelakaan tragis di sana.
Kemudian menurutnya kamar yang ia tempati merupakan kamar dengan hantu anak-anak.
Namun, Brent mengatakan belum pernah melihatnya langsung.
"Saya tinggal di kamar dengan hantu anak-anak tetapi saya belum melihat mereka," katanya.
Alih-alih melihat hantu anak-anak, Brent mengaku mengalami hal-hal ganjil.
"Segalanya bergerak, aku melihat tirai bergerak, aku mendengar hal-hal di malam hari. Tidak ada angin, tetapi barang-barang jatuh di dalam rumah," bebernya.
Brent tinggal di sebuah rumah yang dibangun pada tahun 1871 dan tidak memiliki air mengalir.
Dia terpaksa mencairkan salju, sementara persediaan makanan segar yang terbatas telah habis.
Dia bertahan hidup dengan beras dan kaleng tuna, yang beberapa di antaranya telah kedaluwarsa.
Sebenarnya, kota tempat Brent terjebak biasanya dijaga oleh pria bernama Robert Desmarais, tetapi dia tinggal bersama istrinya jauh dari kota selama lockdown.
Brent tidak tahu kapan salju akan mencair.
Sehingga dia pun tidak tahu berapa lama dia akan terjebak di sana sendiri.
Terjabak di 'kota hanti' selama lockdown berarti Brent telah memiliki banyak waktu untuk mengeksplorasi dan menelusuri barang-barang bekas penghuni.
Salah satu di antara temuannya adalah salinan VHS (video rekaman) tua The Shining - tetapi dia belum cukup berani untuk menontonnya.