Intisari-Online.com - Puing- puing dari roket China yang diduga pecah setelah peluncuran minggu lalu, dilaporkan berjatuhan di desa-desa Afrika.
Dilansir dari Forbes pada Selasa (12/5/2020), setidaknya ada 2 desa di Pantai Gading yang telah kejatuhan puing-puing roket China tersebut.
Selasa (5/5/2020), roket Long March-5B diluncurkan dari Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di provinsi Hainan, China Selatan.
Roket ini adalah kapsul awak eksperimental, yang dirancang agar suatu hari dapat membawa manusia ke luar angkasa dan mungkin ke Bulan.
Skenarionya, pesawat tak berawak itu naik hingga 8.000 kilometer lalu masuk kembali dengan kecepatan tinggi ke Bumi dan mendarat.
Diberitakan Forbes, misi demonstrasi ini mirip dengan NASA Exploration Flight Test-1 (EFT-1) dari pesawat ruang angkasa Orion tahun 2014.
Namun tak lama setelah peluncuran, entri ulang yang melibatkan inti roket berbobot hampir 18 ton, tidak terkendali.
Ini merupakan objek entri ulang terbesar yang tidak terkendali sejak stasiun ruang angkasa Salyut-7 Uni Soviet pada 1991 dengan berat 39 ton.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR