Advertorial
Intisari-Online.com - China memang sedang menjadi sorotan dunia saat ini.
Selain terkait penyelesaian wabah virus corona, China juga sedang disoroti akibat pergerakan politik dan militernya.
Namun ada hal mengejutkan yang datang dari China terkait Indonesia.
Anggota Dewan Negara dan Menteri Pertahanan Tiongkok Wei Fenghe pada hari Selasa (12/5/2020) berbicara melalui telepon dengan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto.
Melansir Xinhua, dengan mempertimbangkan bahwa China telah mengambil langkah-langkah pencegahan dan pengobatan yang tegas terhadap penyakit virus corona baru (COVID-19), dan telah mencapai pencapaian strategis utama dalam membendung penyebaran COVID-19, Wei mengatakan China akan dengan tegas mendukung upaya Indonesia untuk memerangi epidemi.
Tahun ini menandai peringatan 70 tahun hubungan diplomatik China-Indonesia.
Oleh karena itu, Wei menyerukan upaya untuk melanjutkan komunikasi tingkat tinggi dan memperkuat kerja sama di semua bidang antara kedua angkatan bersenjata.
Sebagai balasannya, Prabowo menyatakan rasa terima kasihnya kepada angkatan bersenjata Tiongkok atas dukungan dan bantuannya.
Baca Juga: Kejam Tak Kepalang, Dilarang Mudik, Seorang Ibu Tega Membacok Anaknya Sendiri Saat Korban Tidur
Dia mengatakan, Indonesia sangat memuji pencapaian China dalam memerangi virus dan kontribusinya terhadap kerja sama global dalam memerangi pandemi.
Prabowo juga bilang, Indonesia juga bersedia untuk memperkuat kerja sama dengan angkatan bersenjata China.
Sebelumnya diketahui bahwa status wilayah Laut China Selatan yang masih merupakan laut internasional dan masih menjadi wilayah sengketa tak menghentikan China untuk mengeksploitasinya.
China tak henti-hentinya mengeruk isi di dalam Laut China Selatan untuk kepentingannya sendiri.
Padahal, selain bukan pemilik sah, tindakan tersebut juga merugikan dalam berbagai hal.
Mulai dari masalah lingkungan hingga faktor sejarah di mana China berani memorak-porandakan ratusan 'makam' yang berada di Laut China Selatan.
Hal ini diketahi melalui foto-foto yang menunjukkan armada kapal keruk yang berbasis di Tiongkok terus-menerus berputar di Laut China Selatan.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Kesehatan Hari Ini 14 Mei 2020, Saatnya Diet Seimbang
Melansir Forbes, kapal tersebut diduga bertindak ilegal dan menyebabkan kerusakan ekologis.
Citra satelit menunjukkan skala aktivitas yang luar biasa di Laut China Selatan di mana puluhan hingga ratusan kapal yang terlibat.
Pada 17 April, Penjaga Pantai Taiwan dilaporkan mengejar 40 kapal keruk ilegal dari suatu daerah di ujung utara Laut China Selatan.
Gambar satelit yang diambil pada 13 April dan berhasil didapat Forbes, menunjukkan aktivitas ini.
Baca Juga: CEO Xiaomi Kepergok Pakai iPhone, Bukan Produk Brandnya Sendiri
Gambar lain, diambil pada 3 Mei mengkonfirmasi bahwa kapal tersebut kembali dan terus melakukan pengerukan.
Kapal tersebut menggunakan alat keruk isap untuk menyedot pasir.
Setiap kapal pengerukan self-propelled, diprediksi dapat membawa ratusan ton pasir dan sering melakukan perjalanan.
Baca Juga: Bagian Tubuh Wanita yang Ingin Disentuh dan Disukai oleh Pria
Menurut presiden Masyarakat Margasatwa dan Alam Taiwan, Jeng Ming-shiou, yang dikutip oleh media setempat, kapal-kapal China mengeruk pasir lebih dari 100.000 ton per hari. Kegiatan ini telah berlangsung selama beberapa tahun.
Bukan hanya Taiwan, kapal keruk China juga menghadapi perlawanan di negara lain.
Pada Agustus 2019, sebuah kapal keruk besar kandas di dekat Aparri, Cagayan, di pantai utara Filipina.
Kapal Tiongkok ini dilaporkan terlibat dalam kegiatan pengerukan yang sah di Filipina.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari