Walau begitu, mereka tidak jelaskan lebih lanjut.
Meski penyebab kematian pastinya masih tidak jelas, kesaksian yang diberikan kepada pengacara dan advokat di Korea Selatan dan Indonesia, seperti halnya informasi yang dikumpulkan oleh Centre For Advanced Defence Studies di Amerika (C4ADS) buktikan para ABK hidup dalam kondisi mengerikan sebelum mereka meninggal dunia.
Selain dipukuli dan diberi perlakuan kasar secara verbal oleh kru China, kru Indonesia mengatakan mereka terus-terusan bekerja 21 jam tanpa henti.
Mereka bekerja selama 21 jam untuk mengatur garis panjang kapal atau menyortir tangkapan kapal.
Mereka ingat mereka tidak diberi makan yang pantas, seperti makanan mentah terdiri dari nasi dan umpan ikan.
Mereka juga dipaksa meminum air laut selama perjalanan mereka.
Sementara kru China diberikan air botol.
"Tiga anggota kru kapal meninggal di kapal. Satu meninggal setelah ia sampai di Korea selama karantina 14 hari," ujar Jong Chul Kim, pengacara Korea Selatan bersama badan advokat Advocates for Public Interest Law (Apil).
Baca Juga: Apakah Anda Introvert? Kenali 8 Tandanya, Termasuk Nikmati Kesendirian
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR