Intisari-Online.com - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan di bawah Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah mengalokasikan dana yang sangat besar dalam rangka menjalankan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Melalui program tersebut, diharapkan ekonomi Indonesia akan membaik setelah terpuruk sangat dalam selama pandemi virus corona.
Namun, besarnya anggaran tersebut tidak disambut dengan positif oleh para pakar ekonomi.
Bahkan, program PEN tersebut malah disebut sebagai program yang 'tak jelas' dan hanay 'omong kosong'.
Baca Juga: Kabar Baik! Sri Mulyani Pastikan THR untuk PNS Cair Paling Lambat 15 Mei 2020
PEN sendiri nantinya akan berupa dukungan bagi perusahaan plat merah di tengah meluasnya dampak ekonomi karena corona virus disease 2019 (Covid-19).
Ekonom Institute for Development on Economic and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan dari awal program ekonomi penanganan Covid-19 tidak jelas.
Menurutnya akar permasalahan dari Covid-19 dapat diatasi dengan pelebaran anggaran social safety net.
“Prioritas utama adalah perlindungan sosial dahulu, omong kosong ketika sibuk wacana program pemulihan ekonomi tapi belum menangani Covid secara dasar. Sebab eksekusi penyaluran di lapangan polemik,” kata Enny kepada Kontan.co.id, Senin (11/5).
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR