Pembuangannya pun melewati pengolahan limbah dan sistem bersuhu tinggi untuk membunuh patogen berbahaya yang masih ada di dalamnya.
Limbah terkontaminasi lainnya harus diperlakukan dalam mesin bersuhu dan bertekanan tinggi kemudian baru dibuang oleh perusahaan yang memang terlisensi untuk menangani limbah medis.
Kepala lab juga mengatakan peralatan lab harus dievaluasi dengan inspeksi tahunan yang dilakukan oleh institusi pihak ketiga.
Saat ini, ilmuwan yang bekerja di laboratorium tersebut bekerja dalam sistem lembur yang tinggi dalam kembangkan vaksin dan pengobatan Covid-19.
Baca Juga: Ri Sol-Ju: Berapakah Usia Ri Sol-Ju, Istri Kim Jong-Un, Saat Ini?
Guan Wuxiang, wakil direktur Institut Virologi Wuhan, mengatakan para ilmuwan di sana telah mempelajari virus Corona sejak 30 Desember 2019, saat sampel pertama "pneumonia dari sumber tidak dikenal" dikirim oleh rumah sakit Jinyintan.
Sejak saat itu, lebih dari 120 ilmuwan bekerja dalam 12 tim berbeda untuk mempelajari virus baru tersebut.
Mereka mempelajari dalam hal apa penyebab munculnya virus tersebut dan berasal dari mana dan obat apa yang bisa sembuhkan Covid-19.
Guan mengatakan banyak ilmuwan berada di dalam lab lebih dari enam jam dan mereka tidak dapat makan, minum atau pergi ke toilet.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR