Advertorial

Dentuman Misterius yang Didengar Warga di Jawa Tengah Dipastikan Bukan Berasal dari Gempa Bumi, Ini Penjelasan BMKG

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Suara dentuman misterius kembaliterdengar.

Dilansir dari kompas.com,kali ini dentuman misterius terjadi padaSenin (11/5/2020)antara pukul00.45 hingga 01.15 WIB.

Disebutkan bahwa warga di Jawa Tengah mendengar suara dentuman yang cukup kencang.

Suara dentuman tersebut diduga berasal dari kejadian gempa tektonik.

Baca Juga: Ada 11.000 Lebih Warganya Meninggal Karena Virus Corona, Presiden Brasil Malah Buat Pesta Barbekyu dan Main Jetski, Warga Brasil: Dia Sungguh Keji!

Menanggapi isu tersebut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan pengecekan terhadap gelombang seismik dari seluruh sensor gempa BMKG yang tersebar di Jawa Tengah.

Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr Daryono, hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada catatan aktivitas gempa yang terjadi di Jawa Tengah.

"Sehingga kami memastikan sumber suara dentuman tersebut tidak berasal dari gempa tektonik," kata Daryono dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga: Ingin Hindari Serangan Jantung di Usia Muda? Ayo Konsumsi 5 Makanan Ini

Hal itu dikarenakan jika sebuah aktivitas gempa sampai mengeluarkan bunyi ledakan, artinya kedalaman hiposenter gempa tersebut sangat dangkal dan dekat permukaan.

Jika itu terjadi, maka akan tercatat oleh sensor gempa.

Saat ini BMKG mengoperasikan lebih dari 22 sensor gempa dengan sebaran yang merata di Jawa Tengah.

Jika terjadi gempa di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya, maka dipastikan gempa tersebut akan terekam untukselanjutnya diproses untuk kami tentukan magnitudo dan lokasi titik episenternya untuk diinformasikan kepada masyarakat.

Bunyi ledakan gempa hanya sekali

Daryono juga menjelaskan bahwa bunyi ledakan akibat gempa sangat dangkal lazimnya hanya terjadi sekali saat terjadi patahan batuan, dan tidak berulang-ulang.

Seperti halnya peristiwa gempa dangkal yang mengeluarkan dentuman keras di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang pada 17 Februari 2014.

Gempa Lereng Merbabu saat itu memiliki magnitudo M 2,7 terjadi pagi hari pukul 06.01.19 WIB.

Episenternya terletak pada koordinat 7,39 LS dan 110,48 BT dengan kedalaman 3 km.

Baca Juga: Sedang Asyik Berenang dan Main Air di Kolam Renang, Pasangan Kekasih Ini Diserang Hewan Liar dan Alami Hal Mengerikan Ini

Seperti yang dilaporkan warga Desa Sumogawe, gempa yang merusak beberapa rumah ini diikuti suara dentuman keras hingga membuat warga resah dan khawatir Gunung Merbabu akan meletus.

Penyebab suara dentuman saat gempa

Daryono menyebutkan ada beberapa kemungkinan penyebab suara dentuman saat terjadi gempa.

Pertama, fenomena dentuman saat gempa dapat terjadi jika gempa memicu gerakan tanah berupa rayapan tiba-tiba dan sangat cepat di bawah permukaan. Kedua, kemungkinan lain berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif.

Dalam hal ini ada mekanisme dislokasi batuan yang menyebabkan pelepasan energi berlangsung secara tiba-tiba dan cepat hingga menimbulkan suara ledakan.

Apalagi jika patahan batuan tersebut terjadi di kawasan lembah dan ngarai, atau di kawasan dengan banyak rongga batuan sehingga memungkinkan suaranya makin keras karena resonansi.

Diakui dia, beberapa peristiwa gempa Bantul 2006 juga mengeluarkan bunyi dan sempat meresahkan warga saat itu.

Namun suara dentuman yang terjadi tadi pagi dipastikan bukan dari aktivitas gempa tektonik.

(Ellyvon Pranita)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Viral Suara Dentuman di Jawa Tengah, BMKG Sebut Bukan dari Gempa Bumi")

Baca Juga: Monster Setinggi Tiang Telepon, Berleher Panjang, hingga Bertubuh Raksasa Ditemukan di Antartika, Begini Bentuknya

Artikel Terkait