Advertorial
Intisari-Online.com - Penemuan kerangka manusia di sebuah perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Jambi, pada Senin (20/4/2020) sempat menggegerkan warga sekitar.
Identitas kerangka manusia tersebut berhasil diungkap oleh pihak kepolisian.
Korban diketahui merupakan seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) bernama Inah.
Polisi telah melakukan penyelidikan terkait kematiannya.
Baca Juga: Hadapi Corona: 10 Makanan Tingkatkan Kekebalan Tubuh Cegah Covid-19
Inah rupanya menjadi korban pembunuhan.
Orangtua Inah sempat melaporkan kehilangan anak sejak Februari lalu.
Dari situ polisi mulai menemukan titik terang.
Diungkapkan polisi, korban dibunuh oleh temannya yang ia kenal lewat media sosial berinisial FR.
Pembunuhan dilakukan pada Februari 2020 lalu.
Berikut deretan fakta mengenai kasus ini :
Terungkapnya identitas korban
Setelah mendapat laporan penemuan kerangka tersebut dari warga, polisi langsung melakukan upaya penyelidikan.
Upaya yang dilakukan polisi mendapatkan titik terang setelah ada orangtua yang melaporkan anak perempuannya yang masih duduk di bangku SMP hilang sejak Februari 2020 lalu.
Setelah dilakukan pencocokan dengan ciri-ciri korban, ternyata ditemukan ada kesamaan.
"Dengan ciri-ciri pakaian dan barang bukti yang sama saat anak tersebut hilang.
Orangtua itu membenarkan jika itu anaknya," ujar Kapolres Tanjabbar AKBP Guntur Saputro, seperti dikutip Tribun Jambi, Kamis (7/5/2020).
Baca Juga: 5 Smartphone Kelas Menengah Terbaik di Bulan April 2020 Versi AnTuTu
Korban diketahu bernama Inah (18), seorang siswi SMP Bentara, Jambi.
Lakukan penyelidikan dan temukan tersangka
Dari informasi yang didapat polisi, Inah saat pergi meninggalkan rumah hanya mengaku pamit kepada orangtuanya ingin bertemu dengan temannya.
Namun sejak saat itu korban tak pernah kembali pulang.
Melihat adanya kejanggalan terhadap kematian korban itu, polisi langsung melakukan penyelidikan.
Setelah mengumpulkan sejumlah bukti dan keterangan saksi, polisi menduga bahwa Inah menjadi korban pembunuhan.
Berbagai upaya dilakukan polisi untuk mengungkap misteri kematian korban tersebut.
Hingga akhirnya polisi mencurigai terhadap salah satu akun media sosial yang sering nge-like status korban.
"Kita ketahui tersangka, dari penelusuran Facebook korban.
Kita cari like-like di FB korban, dan yang sering nge-like adalah tersangka, kita curigai dan kita cari, dan tersangka mengakui telah membunuh korban," sebut Kapolres Tanjabbar AKBP Guntur Saputro.
Berawal dari utang Rp 250.000
Setelah dilakukan pemeriksaan, tersangka mengaku nekat menghabisi korban karena merasa sakit hati.
Sebab, korban tidak segera mengembalikan utangnya sebesar Rp 250.000 yang dipinjamkan oleh tersangka.
FR kemudian mengajak korban bertemu untuk membicarakan pembayaran uang yang dipinjam.
Namun saat bertemu perkebunan sawit tersebut, korban bukannya membayar tapi malah mengeluarkan kata-kata kasar yang dianggap membuat tersangka sakit hati.
"Dari pengakuan tersangka, ketika membahas soal utang yang tidak bisa dibayarkan.
tersangka sakit hati dan kemudian membunuh korban dengan cara mencekik leher korban," ungkap Kapolres.
Setelah mengetahui korban meninggal, kemudian jasadnya digulingkan ke pinggir kanal di perkebunan sawit.
Inah kemudian ditemukan warga tinggal kerangka dua bulan kemudian. (Tribunnewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Siswi SMP Dibunuh dan Ditemukan Tinggal Kerangka, Berawal dari Masalah Utang Rp 250 Ribu"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari