Lembaga itu memang menerima lampu hijau dari BRIN untuk memulai pengawasan aktif untuk kasus virus corona di lima kota besar dengan bandara besar, kata Soebandrio, tetapi program itu belum dimulai.
Balitbangkes menggunakan alat tes yang disediakan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) yang ditarik dari banyak laboratorium AS karena mereka memiliki reagen yang salah.
Pekan lalu, sebagai tanggapan atas kekurangan tes yang mendesak di Amerika Serikat, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mengatakan tes CDC masih bisa digunakan.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR