Teks-teks alkitabiah menunjukkan bahwa para raksasa tidak hanya memiliki kekerasan di alam tetapi dihancurkan melalui kekerasan yang menghancurkan dirinya sendiri.
Nasib bagi para raksasa ini tampaknya didukung dalam bukti arkeologis.
Misalnya penghancuran orang-orang Hopewell dan Adena, di samping berbagai tradisi lisan asli Amerika.
Ketika bukti ini dipertimbangkan, ia mungkin bisa menjadi panduan bagi para arkeolog dan antropolog modern yang berjuang untuk menjelaskan kepunahan mendadak para raksasa.
Terlepas dari hal itu, perihal raksasa, dalam studi terbaru tentang mumi yang dilakukan oleh Francesco M. Galassi dan Egyptologist Michael E. Habicht, sekelompok ilmuwan memeriksa kerangka firaun yang ditemukan pada tahun 1901 di dekat Beit Khallaf di Mesir dan mengklaim bahwa ini bisa menjadi kasus gigantisme tertua di dunia.
Dipercaya bahwa kerangka raksasa firaun dari Dinasti Ketiga bernama Sanakht menderita gigantisme.
Sanakht adalah karakter yang agak misterius dan tidak banyak yang diketahui tentang hidupnya kecuali fakta bahwa ia bagian dari Dinasti Ketiga kerajaan lama.
Yang menarik dari Firaun ini, selain perdebatan tentang identitas aslinya (teori diterima utama menjelaskan bahwa dia sebenarnya adalah raja Nebka), adalah tubuh mumi sebenarnya, bukan dalam konteks sejarah, tetapi secara medis.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR