Namun, anggota aktif kartel juga mencari publisitas.
Dilansir dari New York Times, Kamis (16/4/2020), mereka mempublikasikan kegiatan mereka berupa foto dan video yang diunggah ke sosial media.
Mereka ingin menunjukkan eksistensinya dan menunjukkan anggota geng memberikan bantuan kepada penduduk lokal.
Kartel ini sudah dikenal luas karena kebrutalannya, termasuk pemenggalan kepala dan melarutkan korban dalam tong asam sulfat.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR