Advertorial
Intisari-Online.com -El Chapo, atau Joaquin Guzman, saat ini sedang menjalani hukuman 30 tahun di penjara federal dengan keamanan maksimum di Colorado, AS.
Bos kartel, yang terkenal pernah melarikan diri dari penjara dua kali ini menjalankan bisnis kerajaan narkoba global.
Ia kembali ditangkap pada tahun 2016 dan diekstradisi ke AS di mana ia menjalani masa hidup.
El Chapo menghasilkan kekayaan miliaran dolar dari perdagangan ilegal narkoba.
Perdagangan ilegal itu dilakukan El Chapo melalui berbagai macam jalur, salah satunya melalui terowongan rahasia.
Sebuah terowongan penyeluncupan narkoba ditemukan di perbatasan AS dengan Meksiko.
Melansir Daily Mirror, Kamis (30/1/2020), terowongan itu panjangnya hampir satu mil dan dilengkapi dengan rel dan liftnya sendiri.
Terowongan itu diyakini telah dibangun oleh kartel Sinaloa El Chapo.
Lengkap dengan sistem ventilasi, kabel listrik bertegangan tinggi dan drainase, seperti yang digunakan oleh bos kejahatan untuk melarikan diri dari penjara pada tahun 2015.
Terowongan itu panjangnya rata-rata 70kaki (21 meter) di bawah tanah, tingginya hampir 6 kaki (1,8 meter) dan lebar 2 kaki (0,6 meter).
Dimulai di kawasan industri kota perbatasan Tijuana di Meksiko, berakhir di lingkungan San Diego, California.
Pintu masuk terowongan itu ditemukan ditutupi oleh beberapa ratus karung pasir.
Terowongan itu ditemukan oleh otoritas pada bulan Agustus tetapi baru sekarang terungkap.
Belum ada penangkapan atau penyitaan narkoba yang dilakukan sehubungan dengan penemuan tersebut.
Pejabat bea cukai San Diego, Cardell Morant mengatakan, "Kecanggihan dan panjangnya terowongan ini menunjukkan upaya yang memakan waktu yang akan dilakukan oleh organisasi-organisasi kriminal transnasional untuk memfasilitasi penyelundupan lintas batas."
El Chapo mengirim orang ke Jerman untuk belajar bagaimana membangun saluran bawah tanah seperti itu untuk membawa obat-obatan bernilai tinggi itu ke AS.
Miliki kekayaan miliaran dolar AS, rupanya El Chapo juga punya keinginan untukmenyumbangkan hartanya senilai Rp173 triliun ketika dia meninggal nantinya.
Dilansir dari Daily Star, Kamis (5/9/2019), El Chapo dikabarkan telah memohon kepada Presiden Meksiko untuk menyumbangkan uang kekayaan hasil bisnis narkobanya yang disita negara.
Pengacaranya Jose Luis Gonzalez Meza dan Juan Pablo Badillo Soto, mengklaim permintaannya itu diajukan saat raja narkoba itu menelepon ibu, saudara perempuan dan anak perempuannya pada bulan Agustus.
Gonzalez Meza mengatakan kliennya juga menggunakan panggilan telepon untuk mengirim pesan kepada Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador.
Dia meminta agar uang narkoba yang disita diberikan kepada masyarakat adat di Meksiko.
Meza mengatakan: "dia menyetujui uang yang ingin diambil oleh pemerintah Amerika Serikat darinya, senilai lebih dari £ 9,8 miliar (setara dengan sekitar Rp173 triliun) harus diberikan kepada Meksiko."
Baca Juga: Beredar Kabar Alkohol dan Bawang Putih Bisa Cegah Penularan Virus Corona, Benarkah?
Pernyataan para pengacara tersebut muncul setelah Senat mempromosikan pembentukan barang repatriat komisi binasional yang disita dari penjahat asing yang dihukum oleh pengadilan AS.
Mengenai kemungkinan pemulangan kekayaan raja narkoba Meksiko, pengacaranya Badillo Soto mengatakan bahwa persidangan kliennya tidak sah karena tidak ditempatkan di depan pihak berwenang yang meminta penangkapannya di San Diego.
Sebaliknya dia muncul di New York di mana dia menjadi subjek percobaan 11 minggu besar-besaran.