Advertorial
Intisari-Online.com -Pemerintah China mengumumkan korban meninggal akibat wabah virus corona yang terjadi sejak Desember 2019 mencapai 212 orang.
Angka itu diumumkan beberapa jam setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan patogen dengan kode 2019-nCoV itu sebagai darurat global.
Jumlah korban meninggal virus corona yang mencapai 212 orang menunjukkan laporan kematian terus mengalami peningkatan secara cepat.
Wabah virus corona makin meluas dan telah menginfeksi lebih dari 7000 orang.
Untuk menangani wabah tersebut, dari awal China pun bergerak cepat dengan membantun sebuah rumah sakit yang akan secara khusus menangani para korban virus corona.
Hal paling luar biasa dari rencana pembangunan tersebut adalah target bahwa rumah sakit itu harus selesai dibangun pada 3 Februari, alias dibangun hanya dalam waktu 10 hari saja!
Rumah sakit yang akan dibangun di atas lahan seluas 25.000 meter persegi itu sendiri akan dilengkapi dengam 1.000 tempat tidur.
Untuk mencepat proses pembangunan, rumah sakit khusus Corona ini akan dibangun menggunakan konstruksi dinding.
Sebuah foto udara menunjukkan bahwa puluhan alat berat bekerja tanpa henti selama 24 jam di sebuah tanah kosong di Distrik Caidian, yang masih termasuk dalam wilayah Wuhan, sumber penyakit Corona.
Kelak, rumah sakit ini akan dibuat menyerupai rumah sakir di Xiaotangshan, Beijing, yang pada 2003 silam dibangun khusus untuk menangani wabah SARS.
Tentu banyak yang mengapresiasi gerak cepat dari pemerintah China dalam menangangi penyebaran virus Corona.
Namun, di sisi lain, muncul pertanyaan mengenai penetapan angka 10 hari untuk penyelesaian rumah sakit tersebut.
Pada awalnya pemerintah China tidak memberikan alasan mendetail mengenai alasan singkatnya target pembangunan RS tersebut.
Namun, belakangan pernyataan seorang peneliti dari Komisis Kesehatan Nasional China (NHC), Zhong Nanshan mulai menguaknya.
Ternyata ada sebuah prediksi mengerikan yang akan terjadi terkait virus corona dalam 10 hari, sejak rencana pembangunan RS dimulai.
Terlambatnya pembangunan maka akan membuat 'prediksi mengerikan' tersebut menjadi kenyataan.
Zhong Nanshan menyebut bahwa kasus virus Corona akan mencapai puncaknya dalam 10 hari.
Hal ini merujuk pada masa inkubasi dari virus corona yang berkisar sekitar 2 minggu atau 14 hari.
Maka, jika dalam 10 hari rumah sakit khusus Corona belum juga selesai dibangun, maka ledakan jumlah penderita Corona tidak akan bisa ditangani dengan baik.
Rupanya, rumah sakit corona bukanlah satu-satunya banguna yang dibangun dalam waktu yang sangat singkat.
Berikut merupakan beberapa bangunan yang dibangun China dalam waktu yang sangat singkat:
Bangun hotel 30 lantai hanya dalam waktu 15 hari
Sekitar Januari 2012, China membangun hotel30 lantai hanya dalam waktu 15 hari atau 360 jam.
Ark Hotel dibangun di danau Dongtin, di Provinsi Hunan oleh Broad Group, sebuah perusahaan konstruksi china yang berspesialisasi dalam arsitektur berkelanjutan.
Diklaim bahwa bangunan itu tahan gempa hingga berkekuatan 9 SR, seperti yang diuji oleh Akademi Penelitian Bangunan China, yang mengklaim ini lima kali lebih tahan gempa daripada bangunan konvensional.
Semua material dibuat dari awal dan bagian-bagian dibuat sesuai spesifikasi di luar lokasi, sehingga hanya ada sedikit pemborosan.
Pembangun hanya membutuhkan waktu 46 jam untuk menyelesaikan komponen struktural utama dan 90 jam lagi untuk menyelesaikan selungkup bangunan.
Baca Juga: Beredar Kabar Alkohol dan Bawang Putih Bisa Cegah Penularan Virus Corona, Benarkah?
Semua struktur kedap suara dan berinsulasi panas. Mereka bahkan memiliki pemantauan kualitas udara di setiap kamar mengingat masalah polusi di Cina.
Rekor sebelumnya adalah bangunan 15 lantai yang lebih kecil yang dibangun hanya dalam waktu enam hari, tetapi yang ini jauh lebih mengesankan.
Renovasi Jembatan layang hanya dalam tempo 43 jam
Pada video yang diunggah pada 17 November 2015, menunjukkan Jembatan Sanyuan di Beijing dibangun hanya dalam waktu 43 jam saja!
Jembatan seberat 1.300 ton itu diruntuhkan dan dibangun kembali dalam tempo hanya 43 jam.
Prosesnya mulai dari pembongkaran badan dan tiang jembatan.
Meski prosesnya molor dari 24 jam menjadi 36 jam, namun proses penghancuran jembatan pun telah membuat rekor baru.
Jembatan yang digunakan oleh sekitar 2 juta kendaraan bermotor setiap hari itu siap digunakan untuk umum setelah 43 jam usai kegiatan rekonstruksi dimulai.