Intisari-online.com -Dinasti Kim keluarga Kim Jong Un adalah dinasti yang berkuasa di Korea Utara selama puluhan tahun.
Dimulai dari Kim Il Sung sang pendiri negara tersebut, kekuasaan diteruskan ke anaknya Kim Jong Il dan kemudian saat ini dipegang Kim Jong Un.
Sudah sejak negara Korut berdiri dinasti Kim menganggap mereka keluarga titisan dewa.
Bahkan Kim Jong Un sendiri menganggap dirinya sebagai Tuhan yang harus disembah rakyatnya.
Demi menjaga kepercayaan bahwa mereka adalah keturunan dewa, jenazah dua pendahulu Kim Jong Un tetap dirawat.
Namun siapa sangka biaya perawatan itu didapatkan dari pemerasan rakyat mereka sendiri!
Ya, mengutip Kompas.com pada 2019 lalu diberitakan jika Kim Jong Un meminta uang kepada rakyatnya.
Uang itu digunakan untuk mempertahankan jenazah Kim Il Sung dan Kim Jong Il.
Korut dilaporkan kesulitan untuk mendapatkan biaya guna melakukan perawatan jenazah Kim Jong Il dan ayahnya sekaligus pendiri negara, Kim Il Sung.
Karena itu sebagaimana diberitakan Daily Mirror Minggu (14/7/2019), Kim berencana untuk mendapatkan 320.000 poundsterling, atau Rp 5,6 miliar, per tahun dari rakyat.
Jenazah Kim Il Sung dan Kim Jong Il yang telah dibalsem dibaringkan dan ditunjukkan di Istana Matahari Kumsusan yang berlokasi di ibu kota Pyongyang.
Uang untuk melakukan perawatan jenazah sulit dicari setelah PBB menerapkan sanksi buntut uji coba senjata nuklir dan program rudal balistik Kim.
Karena itu Radio Free Asia mengulas, pemerintah Korut berencana menarik uang dari buruh pabrik, dan sebagai balasannya mereka bakal menerima piagam kesetiaan.
"Sejumlah orang menyebut ide itu menggelikan.
"Sebab, mereka tidak mengacuhkan kehidupan rakyat, namun berusaha menjaga jenazah itu agar tak membusuk," ujar sumber.
Nantinya terdapat upacara untuk memberikan piagam dari Yayasan Kim Il Sung dan Kim Jong Il kepada perwakilan serikat buruh maupun anggota partai jika bersedia memberi donasi.
Sumber itu menerangkan, terdapat pidato di Provinsi Pyongan Utara di mana warga dibujuk supaya menjadi penyumbang dan membantu meningkatkan dananya.
"Mereka mengklaim sumbangan itu bisa menghormati sang pemimpin besar yang sudah memberikan kemakmuran bagi negeri dan kebahagiaan untuk rakyatnya," beber sumber tersebut