Advertorial
Intisari-Online.com - Masak nasi adalah kegiatan yang sehari-hari umumnya dilakukan semua orang.
Oleh karena itu, pasti banyak orang yang sudah jago melakukannya.
Namun, tahukah Anda jika ada sedikit perbedaan jika kita memasak nasi dengan air panas atau mendidih dibanding masak nasi dengan air dingin?
Ya, biasanya ada orang yang masak dengan menggunakan air mendidih, ada juga yang menggunakan air biasa.
Baca Juga: Jangan Cuci Bahan Makanan Ini Sebelum Dimasak, Apalagi Dimasukkan ke Kulkas!
Baik memasak nasi dengan air panas maupun air dingin sama-sama bisa diterapkan.
Tapi ternyata sedikit perbedaannya bisa menguntungkan kita di waktu tertentu loh.
Untuk itu, mari kita cari tahu bedanya.
Simak baik-baik, ya!
Air Mendidih Membuat Nasi Cepat Matang
Air mendidih suhunya lebih tinggi daripada air dingin.
Untuk itu, jika memasak nasi menggunakan air mendidih pada rice cooker, nasi akan lebih cepat matang.
Ibaratnya, air tidak perlu dipanaskan lagi oleh rice cooker, sehingga mempercepat proses pematangan beras menjadi nasi.
Cara ini disarankan untuk kita yang sedang terburu-buru untuk memasak nasi.
Baca Juga: Inilah 9 Manfaat Daun Saga untuk Anak, Mengobati Batuk hingga Menambah Nafsu Makan
Ada juga yang menggunakan air biasa.
Nah, jadi kini kita sudah tahu apa bedanya memasak nasi menggunakan air mendidih dan air dingin.
Keduanya boleh dipakai untuk memasak, hanya tinggal disesuaikan dengan waktu yang kita punya.
Saat kita sedang terburu-buru, menggunakan air panas lebih efisien sehingga menguntungkan bukan?
6 Kesalahan Ketika Memasak Nasi
Namun, masih ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan ketika kita memasak sampai menyimpan nasi agar tidak mudah basi.
1. Memberikan Terlalu Sedikit atau Terlalu Banyak Air
Ketika memasak nasi, yang Anda harapkan adalah beras yang mengembang sempurna menjadi nasi yang pulen.
Namun seringkali kita memberikan air terlalu sedikit sehingga nasi menjadi keras, atau malah menjadi lembek karena airnya terlalu banyak.
Jika Anda menggunakan jenis beras baru yang belum pernah Anda gunakan sebelumnya, masaklah 1/2 cup beras dengan 1/2 cup air.
Sedangkan untuk beras merah, masaklah 1/2 cup beras merah dengan 1 1/4 cup air.
Baca Juga: Jika Ibu Positif Virus Corona, DiaTetap Boleh Menyusui Bayinya, Asal Lakukan Hal Ini
2. Memasak Beras Merah Seperti Beras Putih
Ketika memasak beras merah, tambahkan air 1/4-1/2 cup air lebih banyak untuk setiap cup beras merah dibanding saat Anda memasak beras putih.
Jangan gunakan ukuran yang sama dengan beras putih ketika Anda memasak beras merah, karena akan membuat nasi merah Anda akan menjadi keras dan terasa belum matang.
3. Menutup Nasi Terlalu Lama
Jangan biarkan nasi dalam keadaan terus tertutup setelah nasi matang, karena uap panas yang terkurung dalam alat menanak nasi akan tetap berputar di dalam dan membuat proses pemasakan nasi tetap berlangsung meskipun api sudah dimatikan.
Hal ini akan membuat nasi menjadi lebih lembek.
Sebaiknya setelah nasi matang, biarkan tertutup selama 10 menit, kemudian hilangkan uap panasnya dengan cara meratakannya dengan garpu secara merata agar uap panasnya keluar dan nasi menjadi lebih pulen.
Namun jangan terlalu lama mengaduknya.
4. Terlalu Sering Diaduk
Biasanya, Anda selalu mengaduk-aduk nasi untuk menghindari tingkat kematangan yang tidak merata.
Namun, sebenarnya Anda tak perlu mengaduk nasi yang dimasak terlalu sering karena proses pengadukan ini akan mengaktifkan kandungan pati dalam nasi, dan akan membuat nasi menempel satu sama lain dan berair.
Proses pengadukan yang terlalu sering juga akan membuat nasi cepat lembek dan hancur, bahkan halus seperti bubur.
5. Menambahkan Garam Nasi Sebenarnya Mirip dengan Pasta
Jika Anda menambahkan garam ke dalam air maka nasi akan menjadi lebih cepat lunak dan hancur, padahal belum matang sempurna.
Artikel ini telah tayang di Sajiansedap.grid.id dengan judul Ternyata Ini Perbedaan Masak Nasi dengan Air Mendidih dan Air Biasa! Selama Ini Anda Benar atau Salah?