Advertorial
Intisari-Online.com - Fakta dan dugaan baru tentang virus corona terus bermunculan seiring dengan berbagai penelitian yang dilakukan.
Ternyata masih banyak yang belum diketahui tentang virus yang telah menginfeksi jutaan orang dan menghilangkan puluhan ribu nyawa pasien ini.
Baru-baru ini peristiwa cukup mengejutkan terjadi terkait pasien virus corona.
Melansir New York Post (7/4/2020), Setidaknya ada 51 pasien yang didiagnosis telah sepenuhnya sembuh dari Covid-19 di Korea Selatan (Korsel) kembali dinyatakan positif.
Mereka dinyatakan positif untuk kedua kali setelah meninggalkan karantina.
Pasien-pasien dari Kota Daegu itu semuanya dinyatakan positif dalam 'waktu yang relatif singkat' setelah dinyatakan bersih dari virus ini, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC), menurut Kantor Berita Yonhap yang didanai pemerintah.
Atas adanya peristiwa ini, Sebuah tim spesialis telah dikirim untuk melakukan penyelidikan epidemiologi di Kota Daegu, yang merupakan pusat epidemi di Korea Selatan, kata KCDC.
Lalu, apa hasil dari penytelidikan yang dilakukan tim spesialis tersebut?
Untuk saat ini, direktur jenderal KCDC, Jeong Eun-kyeong, meyakini bahwa yang terjadi kemungkinan adalah infeksi virus corona diaktifkan kembali setelah tidak aktif pada pasien.
Ya, para penyelidik tidak meyakini terjadinya infeksi ulang pada pasien yang telah sembuh, bahkan menentangnya.
Sehingga di sisi lain, keyakinan tersebut memperkuat ketakutan bahwa penularan tetap menjadi bahaya terembunyi, setelah tampaknya virus corona telah pergi dari pasien.
Dokter China sebelumnya memperingatkan bahwa lebih mematikan untuk kedua kalinya.
Sebelumnya, dokter di garis depan di Wuhan, tempat virus pertama kali berasal, mengatakan sebanyak 10% dari mereka yang diduga telah pulih kembali dinyatakan positif .
Setidaknya satu pasien, Li Liang, 36, dilaporkan meninggal karena penyakit ini setelah sebelumnya dinyatakan sembuh.
Paul Hunter, seorang profesor penyakit menular di University of East Anglia, mengatakan kepada MailOnline bahwa kasus-kasus 'positif kembali' jauh lebih besar kemungkinannya adalah 'reaktivasi', atau bahkan hanya tanda bahwa pengujian yang dilakukan saat ini cacat.
"Secara pribadi, saya pikir penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa sampel izin negatif palsu," kata Hunter kepada situs tersebut.
Update Kasus Covid-19 di Dunia:1,5 Juta Orang Terinfeksi, 329.542 Sembuh, dan88.280 orang meninggal
Mengutip Kompas.com yang .elansir dari dari Wolrdometers, Kamis (9/4/2020) pagi, angka kasus pasien yang positif Covid-19 sebanyak 1.508.224 orang.
Adapun angka kematian sebanyak 88.280 orang dan mereka yang sembuh 329.542 orang.
Berikut ini 10 negara dengan kasus terbesar:
Amerika Serikat, negara dengan kasus terbesar
Amerika Serikat mengumumkan akan menyita ekspor peralatan medis pelindung utama untuk memerangi penyebaran virus corona di negara itu.
US Customs and Border Protection (CBP) akan menahan ekspor respirator, masker bedah dan sarung tangan bedah.
Sementara itu, Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) akan menentukan apakah peralatan itu nantinya dikembalikan untuk dipakai AS, dibeli pemerintah atau diekspor.
Negara ini telah melaporkan jumlah kematian dalam satu hari yakni sebanyak 1.781 kematian.