Advertorial
Intisari-online.com - Laporan terbaru mengatakan, kini Iran dinyatakan berada diambang kebangkrutan akibat virus corona.
Situasinya tergerus dan terdesak menyebabkan negara itu kini tengah mengalami masa paling sulit untuk pertama kalinya.
Melansir Daily Express pada Kamis (9/4/2020), dalam dua hari ini, Presiden Hassan Rouhani medesak lebih keras untuk pinjaman Dana Moneter International (IMF).
Dia menyatakan diri untuk meminjam dana sebanyak 5 miliiar Dollar AS atau sekitar Rp81 triliun.
Permintaan ini pertama kalinya sejak pendirian Republik Islam sejak 1979.
Iran sendiri kini sedang babak belur dihajar virus corona, menjadi negara terburuk dengan kasus Covid-19 setelah Italia, Spanyol dan China.
Negara itu hanya mendapatkan sejumlah kecil bantuan dari negara tetangganya yang lebih kaya daripada Iran.
Tetapi keruntuhan Iran berawal dari sanksi ekonomi yang dijatuhkan AS, membuat jatuhnya harga minyak di Iran.
Kini situasinya semakin parah dengan munculnya virus corona yang merajalela di Iran.
Presiden Rouhanie hanya bisa mendesak IMF untuk memberikan bantuan pada mereka dalam bentuk dana pinjaman.
"Saya mendesak organisasi internasional, IMF untuk memenuhi tugas mereka, kamu juga anggota IMF," katanya.
"Seharusnya tidak ada diskriminasi dalam memberikan pinjaman," imbuhnya.
Dia juga menambahkan bahwa diskriminasi tidak bisa terima olehnya.
Wabah virus corona memang semakin merusak Iran yang sudah terpukul sejak dilayangkannya sanksi ekonomi oleh AS tahun 2018.
Washington keluar dari kesepakatan nuklir dan menjatuhkan sanksi ekonomi untuk mengenkang Iran.
Untuk mengurangi beberapa tekanan ekonomi Iran, mereka telah menunda pajak bisnis dan pembayaran pinjaman hingga Mei.
Sekitar 3 juta penduduk Iran berpenghasila rendah tanpa pekerjaan juga akan mendapatkan bantuan.
Tetapi kas negara itu sangat terpukul oleh pengekangan AS pada penjualan minyak dan ekspor lainnya juga menurun.
Iran juga menutup semua perbatasan dan menutup semua akses dagang sejak wabah itu melanda negara minyak itu.
Bulan lalu, bank sentral Iran meminta pada IMF untuk Rapid Financing Initiative, sebuah program darurat untuk bencana alam.
Sebagai taggapan atas pemintaan itu, IMF kini sedang melakukan pembicaraan dengan Iran, untuk memahami kebutuhan Iran.
Sementara mereka berjanji akan memproses pinjaman itu setelah memahami apa yang sedang dibutuhkan Iran saat ini.