Advertorial
Intisari-online.com - Hingga memasuki bulan ke-4 pada tahun 2020 ini virus corona masih menjadi perbincangan dunia.
Hal itu tak lepas dari dampaknya yang begitu luar biasa, hingga memperngaruhi seluruh dunia.
Lebih dari 50.000 penduduk dunia direngut nyawanya akibat penyakit mematikan ini.
Selemntara lebih dari 1 juta orang di dunia terinfeksi pandemi ini, dan sebagian ada yang meninggal, sebagian ada yang masih berjuang untuk hidup.
Baca Juga: Pemerintah Berikan BLT Rp 600.000 per Keluarga untuk Meminimalisasi Dampak Corona, Ini Syaratnya!
Mengingat betapa berbahayanya penyakit ini, seorang dokter ungkapkan bagaimana cara kerja penyakit ini hingga merengut nyawa penderitanya.
Melansir Daily Mirror pada Rabu (8/4/20), Dr Lucy Morgan, seorang dokter pernapasan di Rumah Sakit Nepean di Kingswood, Australia menceritakan penemuannya.
Dia telah melakukan skrining dan merawat beberapa orang penderita Covid-19 dalam beberapa bulan terakhir.
Dokter Morgan yang muncul di sebuah acara TV, menjelaskan bagaimana dalam kasus paling parah virus ini bisa membunuh seseorang.
Baca Juga: Beberapa Kabar Baik di Tengah Corona: 293.740 Orang Sembuh hingga Nol Kematian Harian di China
Dia menjelaskan tentang apa yang dialami oleh beberapa pasien virus corona yang menunjukkan implikasinya sangat nyata.
Untuk beberapa pasien dalam kondisi terpuruk mereka biasanya memerlukan perawatan di rumah sakit.
Kemudian, dalam situasi terburuk itu mereka akan mengalami sesak napas ini adalah gejala khas dari virus corona, jelas dr Morgan.
"Setiap napas yang mereka ambil semakin sulit, jadi Anda akan kesulitan bernapas, dan semuanya menjadi semakin sulit," terangnya.
"Seiring perkembangan penyakit, pasien membutuhkan lebih banyak oksigen untuk membantu paru-paru mereka bekerja dengan baik," jelasnya.
Pada titik ini mereka akan menjadi sangat sakit dan semakin sakit ketika tingkat oksigennya terus menurun.
Baca Juga: Peduli Tubuhmu: Tanda Tubuh Kelebihan Gula, Waspadai Bila Anda Merasa Lelah Sepanjang Waktu
Hal ini membuatnya membutuhkan dukungan semakin banyak yang tidak bisa dilakukan pada ruangan bangsal di rumah sakit.
Kondisi ini adalah yang terburuk, mereka harus dibawa ke unit perawatan intensif, di mana pasien harus menerima bantuan pernapasan dengan mesin.
"Ada tabung yang dimasukkan ke dalam saluran pernapasan yang membantu pasien bisa bernapas," katanya.
"Namun, jika infeksi Covid-19 masih berkembang, semua bagian tubuh mulai mati," imbuhnya.
"Pada saat ini hati orang tidak bisa bekerja dengan baik, tekanana darah mereka tidak naik, ginjal juga tidak berfungsi dengan baik sehingga obat-obatan dan mesin terus digunakan untuk mendukung fungsi organ yang mati," jelasnya.
Ketika pasien menggunakan mesin pernapasan untuk menjaga tekanan darahnya, biasanya mereka sudah tidak sadar.
Keluraganya juga tidak bisa mendampinginya karena risiko penularan yang tinggi.
Pada saat itulah, bagian yang paling menyakitkan dari Covid-19 "Itu adalah bagian yang sangat menghancurkan dari penakit ini."
"Ini adalah cara yang paling sepi untuk membuat orang sangat sakit," katanya.
"Meskipun ada dukungan intesif yang kami berikan untuk menopang hati, paru-paru, ginjal, banyak pasin Covid-19 meninggal pada fase ini," kata dr Morgan.