Advertorial
Intisari-Online.com - PadaSenin (23/3/2020), seorang ahli THT di Inggris mengumumkan ada satu lagi gejala virus corona.
Menurutnya, gejala ini terjadidi Korea Selatan, China, dan Italia pada sekitar sepertiga pasien yang dites positif Covid-19.
Gejala tersebut adalah indera penciumannyaterganggu atau hilang.
Kondisi ini dikenal sebagai anosmia atau hyposmia.
"Di Korea Selatan, di mana pengujian dilakukan sangat luas, 30 persen pasien yang dites positif Covid-19 memiliki anosmia (hilangnya penciuman)," kata president of the British Rhinological Society Professor, Clare Hopkins, dan president of the British Association of Otorhinolaryngology, professor Nirmal Kumar.
Umumnya mereka yang mengalam gejala ini adalah pasienpositif Covid-19 terinfeksi tanpa gejala demam tinggi atau batuk.
Nah, ternyata gejala ini dialami oleh seorangpasien positif corona yang sedang diisolasi di RSUD Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Dalam sebuah video, pria tersebut menyebutkan namanya adalahMuhammad Wahib Herlambang.
Kompas.com berhasil menghubungi pria dalam video itu pada Jumat (3/4/2020) malam.
Wahib ternyata salah satu dari 14 pasien positif corona yang dirawat di Balikpapan.
Namun, mulai Jumat (3/4/2020), dia keluar dari RSUD bersama dua pasien lainnya, setelah dinyatakan negatif hasil pemeriksaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya.
Akhir Februari 2020, Wahib bersama tiga rekannya mengikuti acara masyarakat tanpa riba di Bogor, Jawa Barat.
Dua rekannya dari Balikpapan dan satu di Samarinda.
Setelah dari Bogor, Wahib sempat merasakan gejala sakit. Namun, dirinya tak berpikir bahwa gejala tersebut adalah Covid-19.
Saat itu, aroma parfum yang ia gunakan tak bisa tercium.
“Saya tidak bisa cium bau apa-apa. Sempat tidak enak badan. Tapi dibawa istirahat saja sambil minum vitamin,” ungkap Wahib.
Selang beberapa hari, dia mendengar kabar ada rekan sesama peserta acara di Bogor positif corona.
Pasien tersebut kemudian meninggal dunia di Solo. Informasi itu ia dapat lewat obrolan pesan singkat grup WhatsApp.
Tanpa pikir panjang, Wahid langsung menghubungi call center tim gugus tugas Covid-19, Balikpapan.
Dari pembicaraan bersama tim gugus tugas, Wahib diminta melakukan isolasi secara mandiri di rumah.
Wahib lalu mengisolasi diri bersama istri dan anak.
Selama masa isolasi mandiri, dia beberapa kali dikunjungi tim medis dari gugus tugas untuk memeriksa kesehatannya.
Hingga Senin (16/3/2020), Wahib berinisiatif datang memeriksa diri di RSUD Kanujoso.
“Setelah itu saya diminta pulang. Nanti diinformasikan lebih lanjut,” cerita Wahib.
Dua hari kemudian, setelah pemeriksaan, Wahib menerima pemberitahuan lagi dari tim gugus tugas bahwa dirinya positif corona.
Pada hari yang sama, Rabu (18/3/2020), Wahib langsung ke RSUD Kanujoso lengkap dengan pakaian ganti untuk menjalani masa isolasi.
“Saya datang sendiri pakai mobil. Sekarang mobil saya masih di parkiran RSUD,” jelas Wahib.
Malamnya pada hari yang sama, Gubernur Kaltim Isran Noor mengumumkan rekannya di Samarinda positif Covid-19.
“Saya diumumkan positif keesokan harinya setelah di Samarinda,” jelas Wahib.
Sejak itu, dia menjalani masa isolasi. Dia mengisi hari-harinya kegiatannya dengan olahraga, beribadah, dan berbagai kegiatan positif lainnya.
“Intinya pikiran harus ceria. Enggak boleh stres,” terang dia.
Wahib mengaku mendapat perawatan medis yang bagus.
Mereka diberi asupan makanan yang bergizi, obat-obatan, dan lain-lainnya.
Hingga 16 hari terisolasi, Wahib kini sudah dinyatakan negatif setelah berjuang sembuh.
Dia sudah keluar dari ruang isolasi RSUD Kanujoso, tetapi masih menjalani masa observasi selama satu pekan ke depan sampai benar-benar sembuh dan dinyatakan pulang ke rumah.
“Yang berat itu hanya rindu keluarga."
"Makanya, saya bawa dengan olahraga rutin. Makan juga terjamin. Pelayanan medis bagus. "
"Berat badan saya justru naik 1 kilogram,” ucapnya tersenyum.
Dari pengalaman yang dia alami, Wahib meminta masyarakat tidak perlu panik. Cukup menjaga kesehatan yang baik.
“Karena sistem imun kita bisa membunuh virus ini,” kata dia.
Hingga kini, istri dan tiga anaknya pun dinyatakan negatif corona.
(Zakarias Demon Daton)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Perjuangan Wahib Melawan Virus Corona hingga Sembuh, Berawal dari Seminar di Bogor")