Dr Francis Collins, Direktur di Institut Kesehatan Nasional AS, yang tidak terlibat dalam penelitian itu, mengatakan studi itu menyarankan skenario yang memungkinkan di mana virus corona disilangkan dari hewan ke manusia sebelum menjadi mampu menyebabkan penyakit pada manusia.
“Kemudian, sebagai akibat dari perubahan evolusioner bertahap selama bertahun-tahun atau bahkan beberapa dekade, virus akhirnya memperoleh kemampuan untuk menyebar dari manusia ke manusia dan menyebabkan penyakit serius, yang sering kali mengancam jiwa,” katanya.
Pada bulan Desember, para dokter di Wuhan mulai memperhatikan peningkatan jumlah orang yang menderita pneumonia misterius.
Tes untuk flu dan patogen lainnya kembali negatif.
Sebuah tim dari Institut Virologi Wuhan yang dipimpin oleh Shi Zhengli melacak asal-usulnya ke virus kelelawar yang ditemukan di gua gunung dekat perbatasan China-Myanmar.
Kedua virus tersebut berbagi lebih dari 96% gen mereka, tetapi virus kelelawar tidak dapat menginfeksi manusia.
Virus ini tidak memiliki protein untuk mengikat dengan reseptor dalam sel manusia.
Coronavirus dengan protein serupa kemudian ditemukan di trenggiling Malaya oleh tim terpisah dari Guangzhou dan Hong Kong, yang membuat beberapa peneliti percaya bahwa rekombinasi genom telah terjadi antara virus kelelawar dan trenggiling.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR