Dalam pemerintahan Ramses III (1198-1167 S.M.), para buruh yang mendirikan kota Theben mengadakan pemogokan, karena tidak sempat mendapat pembagian salep. Sebelum masa itu, ketika Seti I berperang di Syria (1314 S.M.) ia mendapat tekanan politik untuk menambah jatah salep bagi tentaranya.
Kosmetik untuk obat
Beberapa di antara kosmetik yang mereka gunakan memang dipakai untuk alasan kesehatan. Umpamanya saja penghitam kelopak mata dari kohl (Timbelsulfida), yang dipakai oleh wanita maupun pria, gunanya untuk mengusir serangga.
Warna hijau yang dipakai di kelopak mata bagian bawah didapat dari malachite (Tembagakarbonat), yang merupakan obat ringan untuk trachoma.
Selania lima ribu tahun, zat ini tetap dipakai untuk mengobati penyakit mata yang menular tersebut.
Dari Mcsir, kosmetik diimpor ke Yunani dan kemudian ke Roma. Di Yunanilah ia mendapat nama kosmetikos, yang artinya mengatur dengan rapi.
Dalam Historia Naturalis, Pliny the Elder (23-79 M) menganjurkan pemakaian pomade dari minyak biji rami dan lemak kaki sapi jantan untuk mengusir kisut-kisut.
Di toko-toko parfum di Roma didapati parfum untuk pria dan wanita. Bagian tubuh yang berbeda diberi parfum yang berbeda pula. Keharuman mint untuk lengan, minyak palma untuk pipi dan payudara, marjoram untuk rambut.
Roma mengimpor banyak krem, salep, cat rambut dan sebagainya dari Mesir dan Timur Tengah. Untuk membeli barang-barang itu serta sutera dari Cina, setiap tahun Roma membelanjakan uang yang nilainya sekarang bisa disamakan dengan 8 juta dolar.
Seorang dokter wanita di Salerno, yang suami dan anak-anaknya dokter semua, yaitu Trottola di Ruggiero (1085 M), terkenal sebagai ahli kandungan dan kebidanan.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR