Ahli ketidaksuburan dan kanker rahim ini tidak ragu-ragu untuk memberi resep yang berkenaan dengan bidang kecantikan, umpamanya obat untuk menghilangkan bulu-bulu pada wajah, obat penghilang bau badan, napas bau, jerawat dan bahkan la juga memberi lotion untuk tangan, obat penyubur rambut dan obat pengecat rambut.
Urat darah buatan
Walaupun dilarang oleh gereja, tetapi manusia Eropa pada abad pertengahan maupun zaman Renaissance tidak ragu-ragu mengeluarkan uang banyak untuk memutihkan wajah, memerahkan pipi dan bibir, mengecat rambut, melembutkan tangan dengan lotion dan memakai parfum dari Timur. Mengingat sanitasi pada zaman itu, parfum memang perlu.
Kosmetik untuk memerangi ketuaan selalu laku. Tetapi Elizabeth I dari Inggris (putri Henry VIII, yang dijuluki Si Janggut Biru dengan Anne Boleyn) mempunyai cara yang khas dalam usaha agar kelihatan muda.
Pada wajahnya yang diberi bedak tebal sepe rti kedok itu, ia menyuruh pelayan-pelayannya menggambarkan urat darah buatan. Bukankah urat darah lembut yang tampak mengintip dari balik kulit di dahi dan pelipis merupakan ciri dari kulit orang muda? (Luigi Giacometti)
(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi November 1982)
Baca juga: Kosmetik Ternyata Ada Masa Kadaluwarsanya, Loh!
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR