Washington juga mendesak warga Amerika untuk tidak melakukan perjalanan ke negara itu karena wabah tersebut.
Dalam minggu-minggu sejak itu, lebih dari 60 negara telah memberlakukan beberapa bentuk pembatasan perjalanan terhadap China dan sekitar dua lusin negara telah mengevakuasi warganya dari Wuhan.
Tetapi Beijing tampaknya sangat marah atas "reaksi berlebihan" AS, dan mengatakan bahwa itu "memberi contoh buruk" bagi negara-negara lain.
Kementerian luar negeri dan diplomat China telah menggunakan setiap kesempatan untuk menyerang AS, di mana Menteri Luar Negeri Wang Yi menggarisbawahi hal itu di Konferensi Keamanan Munich sebulan lalu.
Sementara banyak analis mengabaikan kritik keras Beijing sebagai reaksi berlebihan mereka sendiri, Beijing bersikeras bahwa langkah AS didasarkan pada stigma dan bermotivasi politik.
Hal tersebut disebut Wang sebagai hal yang "memicu kepanikan yang tidak perlu".
“Sejujurnya, pada saat krisis seperti ini, kita berharap AS untuk mengambil tempat tinggi dan menunjukkan lebih banyak dukungan untuk China. Ternyata AS terus mengejar China,” kata Yun Sun, seorang senior di Stimson Center di Washington kepada South China Morning Post.
Sejauh ini, Presiden AS Donald Trump tidak menunjuk ke China, dan ia memuji negara itu pada hari Jumat untuk "berbagi data".
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR