Advertorial
Intisari-Online.com – Hingga hari ini, Senin (9/3/2020), ada 6 WNI yang dikonfirmasi positif virus corona.
Saat ini, ke 6 pasien tersebut berada di Rumah Sakit Pusai Infeksi Sulianti Saroso di Jakarta Utara.
Nah, untuk memudahkan proses identifikasi penularan virus corona, pemerintah Indonesia menggunakan skema klasterisasi.
Begini alurnya seperti dirangkum dari pernyataan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto.
Ada dua klaster.
Klaster pertama diidentifikasi menjadi lokasi awal informasi adanya penularan virus corona di Indonesia.
Kasus ini bermula saat pasien kasus 1 (31 tahun) menghadiri sebuah acara dansa di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada 14 Februari 2020.
Diduga, ia tertular oleh seorang warga negara Jepang yang kebetulan turut hadir juga di acara tersebut. WN Jepang itu diketahui berdomisili di Malaysia.
Ia dinyatakan positif setelah kembali ke sana.
Sementara, pasien kasus 2 (64) merupakan ibu dari pasien kasus 1.
Ia diduga tertular karena melakukan kontak jarak dekat (close contact) ketika merawat pasien kasus 1 di rumah.
Dalam perkembangannya, pemerintah melakukan penelusuran di lokasi awal penularan terjadi.
Sebanyak 80 orang diperiksa oleh tim gabungan yang berasal dari Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN).
Dari seluruh orang yang diperiksa, ternyata yang benar-benar berada di dalam satu ruangan hanya 20 orang.
Kemudian, setelah dilakukan pendalaman hanya tujuh orang yang melakukan close contact.
Ketujuh orang ini kemudian diisolasi ke RS Sulianti Saroso setelah memiliki gejala serupa yaitu influenza ringan dan suhu tubuh di kisaran 37,6 derajat Celcius.
"Dari tujuh orang ini, kita dapatkan dua orang confirm positif yang kita sebut pasien kasus 3 dan pasien kasus 4," kata Yuri di Istana Kepresidenan pada Jumat (6/3/2020).
Dengan demikian, total ada sembilan orang yang dirawat di RS Sulianti Saroso.
Empat dinyatakan positif dan lima orang suspect Covid-19.
Istilah suspect digunakan bagi mereka yang memiliki riwayat kontak dekat dengan mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan memiliki gejala influenza seperti batuk, pilek, panas dan sesak nafas.
Selain sembilan orang yang berada di RS Sulianti Saroso, ada tiga pasien lain yang dinyatakan suspect corona.
Satu di antaranya berada di Bandung dan pernah melakukan kontak dekat dengan pasien kasus 1. Sementara dua lainnya tidak dirinci oleh Yuri.
Yuri menegaskan, tidak menutup kemungkinan muncul subklaster dalam penyebaran penyakit ini.
Sebab, orang-orang yang melakukan close contact dengan pasien penyakit ini telah melakukan kontak dengan orang lain di luar klaster ini.
Dilaporkan, ada 25 orang yang diperiksa, di mana 10 di antaranya secara sadar menghubungi Kemenkes dan membuat janji untuk diperiksa.
Pada hari Minggu (8/3/2020), ada dua pasien lagi yang terkonfirmasi.
Mereka adalah pasien kasus 5 (seorang laki-laki berusia 55 tahun). Di mana dia merupakan lanjutan dari tracking klaster Jakarta.
Sementara pasien kasus 6 (seorang laki-laki 36 tahun) merupakan imported case atau kasus yang didapat dari Jepang saat dia kerja sebagai awak kapal Diamond Princess.
Klaster kedua, ada di Bali.
Selain di Jakarta, Bali menjadi klaster kedua yang diidentifikasi pemerintah.
Menurut Achmad Yurianto, 11 warga diketahui pernah berinteraksi dengan WN Jepang di Bali yang positif terjangkit corona.
Kini, kondisi 11 orang itu dalam keadaan sehat.
(Dani Prabowo)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Mengetahui Dua Klaster Penyebaran Virus Corona di Indonesia...")
Baca Juga: Kasus Virus Corona di Indonesia: Awas, Ada Ancaman Sanksi bagi Pengungkap Identitas Pasien Corona