Penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa ekstrak kelor mengerahkan spektrum luas aktivitas perlindungan terhadap mikroorganisme yang ditularkan melalui makanan seperti Salmonella, spesies Rhizopus, E. Coli, Enterobacter aerogenes, Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus.
Daun tanaman ini memiliki kualitas anti jamur. Efek penghambatan kelor membantu dalam mencegah pertumbuhan penyakit yang menyebabkan jamur kontaminan seperti Aspergillus spp. dan Penicillium spp.
9. Kandungan antikanker
Daun kelor adalah agen antikanker yang sangat dihargai dalam terapi tumor. Sebuah ulasan tentang pentingnya nutrisi dan aplikasi obat daun kelor menekankan pada berbagai sifat obat dari kelor, termasuk properti anti kankernya.
Penelitian telah menunjukkan bahwa ekstraknya memiliki sifat kemopreventif yang dikaitkan dengan keberadaan komponen fenolik quercetin dan kaempferol.
Senyawa ini berfungsi untuk membantu mencegah sel kanker berkembang biak dan dalam menginduksi kematian sel kanker.
Penelitian lain telah menunjukkan peran senyawa bioaktif niazimicin dalam menahan perkembangan sel kanker.
Ekstrak daun kelor memberikan efek kemo-modulatory terhadap pencegahan pertumbuhan berbagai jenis kanker seperti kanker ovarium, karsinogenesis hati, dan genesis papilloma kulit dengan menghambat proliferasi sel kanker ganas dan menginduksi apoptosis, yang juga dikenal sebagai kematian sel terprogram.
10. Penyakit neurodegenerative
Efektivitas daun kelor sangat berharga dalam pengelolaan dan pengurangan risiko penyakit neurodegeneratif.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR