Advertorial
Intisari-Online.com -Salah satu senjata paling dikenal dari era pascaperang datang dari Israel.
Senapan mesin ringan Uzi dirancang untuk menjadi senjata sederhana dan murah yang akan mengatasi masalah logistik dari tentara yang beralih profesi.
Kisah kelahiran Uzi kembali pada 1948 ketika Israel mendaklarasikan sebagai sebuah negara.
Negara muda itu pun segera diserang oleh tetangga-tetangganya di Arab, Mesir, Suriah, Lebanon, dan Transjordan.
Berbagai organisasi paramiliter Israel, khususnya milisi Haganah, bergabung menjadi Angkatan Pertahanan Israel, angkatan bersenjata negara itu.
Meskipun kalah jumlah dan senjata, IDF berhasil mempertahankan negara.
Dilansir dari National Interest, secara keseluruhan, IDF memukul mundur serangan gabungan dunia Arab dengan hanya 200 senapan mesin,10.000 senapan, dan 3.600 senapan mesin ringan.
Kemenangan IDF itu terlepas dari ketergantungannya terhadap koleksi beraneka ragam senjata kecil dari seluruh dunia.
Para pembela awal Israel pada waktu itu memilih menggunakan senapan sipil mereka sendiri.
Israel sangat miskin dan tidak mampu membeli senjata terbaru.
Solusinya adalah memanfaatkan warga negaranya yang berpendidikan tinggi dan untuk menciptakan industri senjata sendiri.
Sehingga pada tahun 1952, seorang Israel keturunan Jerman, Letnan Uziel Gal, mematenkan desain senapan mesin baru.
Senapannya pendek dan padat menggunakan desainblowbacksederhana.
Senapan ini menembakkan semi otomatis atau otomatis pada tingkat yang relatif lambat dari enam ratus putaran per menit.
Ia juga memiliki tiga mekanisme keamanan: keselamatan tuas manual, keselamatan pegangan dan keselamatan baut.
Senapan ini kemudian diberi nama Uzi.
Ada sejumlah keuntungan yang membuat Uzi menjadi senapan mesin ringan yang efektif.
Pertama, ia menggunakan suku cadang yang murah dan mudah untuk diproduksi secara massal.
Ini adalah fitur penting bagi negara miskin tanpa banyak industri.
Kedua, keberadaan tempat peluru di tengah-tengah senjata membuatnya seimbang, seperti pistol.
Terakhir, kemampuannya melakukan putaran parabellum sembilan milimeter pada600 putaran per menit atau melepas 600 peluru semenitnya.
Kemampuan ini mempermudah penggunanya untuk memadamkan api penekan dalam volume besar.
Berlawanan dengan kepercayaan umum, Uzi bukanlah senjata standar infanteri Israel.
Fungsinya sebagai senjata jarak dekat dengan jarak pandang 200 meter membuatnya berguna di daerah perkotaan yang padat.
Efektivitasnya agak berkurang di medan terbuka yang luas.
Tak heran Uzi justru menjelma senjata favorit para gangster atau pasukan yang beropererasi dalam perang kota.
Sebagian besar IDF membawa senapan FN-FAL Belgia, sementara Uzi dipakai dan diperuntukkan bagi pasukan terjun payung, kru tank serta kendaraan lapis baja, dan unit pasukan khusus.
IDF menempatkan pesanan pertama untuk Uzi pada 1954.
Pada 1956, Uzi dipakai pasukan terjun payung Israel dari Unit 202 dalam operasi si Semenanjung Sinai.
Baca Juga :Ini 3 Alasan Tidak Ada Negara yang Ingin Perang dengan Israel
Unit ini berhasil bersihkan pasukan Sudan dan Mesir dan mengambil alih Sinai.
Dari sini Uzi membuktikan kekuatannya untuk menyerang lawan.
Selama perang 1956, Uzi digunakan di gurun Sinai sekali untuk melawan orang Mesir, di jalan-jalan dan lorong-lorong Tepi Barat melawan pasukan Yordania, dan di Dataran Tinggi Golan melawan Suriah.