Advertorial

Lagi-lagi Kapal Pesiar Mewah 'Bermutasi' Jadi Kamp Kematian, 21 Orang Penumpang Kapal Pesiar Ini Positif Mengidap Corona

May N

Penulis

Mengulang kondisi Kamp Kematian Kapal Diamond Princess, kini kapal pesiar The Grand Princess telah mengalami kondisi yang sama
Mengulang kondisi Kamp Kematian Kapal Diamond Princess, kini kapal pesiar The Grand Princess telah mengalami kondisi yang sama

Intisari-online.com -Kapal pesiar Diamond Princess yang berasal dari Jepang berubah menjadi Kamp Kematian saat virus Corona merebak di kapal pesiar tersebut.

Kini, mengulang kejadian mengerikan tersebut, dilaporkan dari Channel News Asia jika ada lagi kapal pesiar mewah yang menjadi tempat merebaknya virus Corona.

Kapal pesiar The Grand Princess yang berlayar di perairan San Fransisco, Amerika, telah menjadi kamp kematian setelah 21 orang penumpang positif terinfeksi Corona.

Hal ini seperti yang disampaikan oleh Wakil Presiden Amerika Mike Pence pada Jumat 6/3/2020 jika kapal yang terdampar di pantai San Fransisco tersebut memiliki penumpang yang terinfeksi virus Corona.

Baca Juga: Akses Jalan ke Sekolah Ditutup Pengusaha Hingga Harus Panjat Tembok Tinggi, Murid SD di Kupang: Tiap Hari Kami Terlambat

"Dari 21 orang tersebut, 19 orang merupakan anggota kru kapal dan 2 adalah penumpang," ujar Pence, yang ditunjuk langsung oleh Donald Trump menjadi koordinator pemerintah Amerika merespon wabah virus Corona.

Pence menyebut kapal tersebut akan dibawa ke pelabuhan non komersil akhir minggu ini, setelahnya semua penumpang dan kru berjumlah 3533 akan diuji virus Corona.

"Kami akan menguji semua orang di kapal tersebut dan mengkarantina seperlunya," ujar Pence.

"Namun sehubungan dengan jumlah kru kapal mencapai 1100, maka kami mengantisipasi karantina akan dilakukan di kapal."

Baca Juga: Romantis, Pasangan Ini Gelar Penikahan Sederhana Lalu Bulan Madu Tur Keliling Jawa-Bali Budger Rp 6 Juta: 'Tadinya Suami Sempat Deg-degan, Tapi Akunya Nekat'

The Grand Princess telah terdampar di pantai San Fransisco sejak Rabu 5/3/2020, waktunya ia seharusnya berlabuh.

Kapal itu terdampar setelah diketahui bahwa dua orang yang berada di kapal selama pelayaran sebelumnya telah terjangkit virus tersebut.

Salah satu dari mereka kemudian meninggal.

Menurut Pence jumlah pasien orang yang terinfeksi termasuk tinggi di antara para kru, karena mereka telah terpapar virus selama dua pelayaran sebelumnya.

Baca Juga: Sering Bikin Laut China Selatan Menegang, Militer China Kini Justru Jadi Jadi Tumpuan Harapan Banyak Orang dalam Menciptakan Vaksin Covid-19

Di akhir minggu depan, dia harapkan 4 juta alat uji sudah dikirim ke Amerika untuk tanggulangi virus Corona.

Helikopter Angkatan Udara telah terbangkan alat uji tes ke kapal pesiar The Grand Princess setelah 35 orang memiliki gejala mirip flu ada di kapal tersebut.

Staff medis mengambil sampel dari 46 penumpang dan kru untuk tentukan jika mereka telah terkena virus yang menyerang pernapasan tersebut.

Sampel kemudian dibawa ke laboratorium Amerika di wilayah Bay,dan 21 teruji positif sementara 24 negatif dan 1 masih belum dapat disimpulkan.

Baca Juga: Waspadai Masalah Otot Jika Sudah Berumur 40-an, Akibatnya Bisa Gawat

Sementara itu, penumpang di atas kapal menyebut mereka telah dibatasi untuk tetap berada di kamar mereka sejak Kamis siang seperti diminta oleh pihak kapal pesiar.

Salah seorang penumpang, Kathy Reid (67), pensiunan dari Granbury, Texas, menyebut dia dan lainnya merasa mereka seperti dalam kondisi "limbo" atau seperti terbuang.

Gubernur California Gavin Newsom telah bersikeras jika kapal The Grand Princess harus tetap di laut sampai semua yang di atas kapal, baik yang sakit atau tidak dapat diuji.

Kapal tersebut diharapkan kembali dari Hawaii ke rumahnya di San Fransisco pada Rabu.

Baca Juga: Hanya Jadi Ratu Selama 9 Hari, Hidup Lady Jane Grey pun Berakhir Tragis dengan Dipenggal, Hal Mengejutkan Inilah yang Dikatakannya Sebelum Eksekusi

Kementerian Kesehatan Amerika mengatakan pada Kamis mereka rencanakan untuk menguji 35 penumpang dan kru yang telah laporkan gejala yang mirip dengan virus Corona.

Penumpang 'peninggalan' yang berasal dari perjalanan sebelumnya ke Meksiko juga akan diuji.

Pemerintah lokal dan nasional Amerika mengambil sikap untuk hentikan perjalanan kapal setelah mengetahui para penumpang sakit dan 2 penumpang terjangkit virus Corona.

2 penumpang tersebut sebelumnya telah berada di kapal The Grand Princess untuk ikuti perjalanan mereka ke Meksiko bulan lalu.

Baca Juga: Putus Asa Mencari Jasad Anaknya, Ibu ini Gunakan Drone untuk Melacaknya, Namun Ia Justru Temukan Lapangan Pembantaian Suatu Negara, Ribuan Bagian Tubuh Terpisah-pisah Terekam oleh Drone ini

Ada juga kasus kematian, yaitu seorang pria lansia dari Placer County dekat Sacramento dengan kondisi kesehatan yang kurang baik, meninggal minggu ini.

Kasus kematian ini tandai satu kefatalan virus Corona di California.

Selanjutnya, dari daerah Bay, yang digambarkan sedang sakit parah.

Kementerian Kesehatan mengatakan dua individu ini mendapatkan virus di atas kapal.

Baca Juga: Coba Deh Makan 2 Pisang dan Segelas Air Sebelum Makan Malam, Inilah Hal Positif yang Terjadi pada Tubuh Anda!

Penumpang ketiga berasal dari perjalanan sebelumnya ke Meksiko, seorang wanita Kanada dari provinsi Alberta, yang telah dilaporkan positif virus Corona.

Saat ini Kementerian Kesehatan mencari kontak 2500 penumpang yang turun di San Fransisco pada 21 Februari silam setelah perjalanan sebelumnya ke Meksiko.

Donald Trump telah tandatangani kesepakatan yang isinya akan gunakan 8.3 milyar Dolar Amerika untuk menghentikan virus Corona.

Kesepakatan itu ditandatangani pada Jumat kemarin setelah dirapatkan di Senat dengan hasil voting 96-1 pada Kamis.

Baca Juga: Sebulan Alami Penyakit Misterius, ART Indonesia di Singapura ini Butuhkan Bantuan Dana Capai 1 Miliar Rupiah, Suaminya Tak Kuasa Datangi sang Istri

Dari dana tersebut, lebih dari 3 milyar Dolar Amerika akan digunakan untuk riset dan pengembangan vaksin virus Corona, alat pengujian dan pengobatannya.

Sampai saat ini belum ada vaksin yang telah disetujui atau pengobatan yang sudah teruji efektif menghentikan virus Corona.

Artikel Terkait