Advertorial

Meski China Dilaporkan Mengalami Penurunan Tajam Kasus Virus Corona, Xi Jinping Sebut Epidemi Corona Belum Capai Puncak

Tatik Ariyani

Editor

Presiden China Xi Jinping mengatakan epidemi virus corona belum mencapai puncaknya meskipun terjadi penurunan jumlah infeksi setiap hari.
Presiden China Xi Jinping mengatakan epidemi virus corona belum mencapai puncaknya meskipun terjadi penurunan jumlah infeksi setiap hari.

Intisari-Online.com -Data per hari Minggu (23/2/2020), total kasus orang terinfeksi virus corona Covid-19 tercatat 78.583 kasus.

Sementara, angka kematian akibat virus corona mencapai 2.364 jiwa di seluruh dunia.

Adapun, data hingga Sabtu (22/2/2020), jumlah pasien sembuh sebanyak 20.863.

China melaporkan penurunan tajam kasus kematian akibat virus corona pada Sabtu (22/2).

Baca Juga: DPR Sudah Getol Menagih, Erick Thohir Janji Bayar Klaim Jiwasraya Bulan Maret, Menunggu Restu OJK dan Kemenkeu

Namun, Presiden China Xi Jinping mengatakan epidemi virus corona belum mencapai puncaknya meskipun terjadi penurunan jumlah infeksi setiap hari.

Reuters melaporkan, China melaporkan 397 kasus baru infeksi virus corona pada Jumat (21/2), turun dari 889 kasus di sehari sebelumnya.

Xi Jinping mengingatkan kendati terjadi penurunan, situasi di Hubei yang menjadi pusat wabah corona masih serius.

"Pertempuran untuk mempertahankan provinsi Hubei dan Wuhan harus diperjuangkan dengan baik, dan langkah-langkah harus diambil untuk menahan penyebaran wabah," kata Xi Jinping pada pertemuan Politbiro Partai Komunis seperti dilansir South China Morning Post.

Baca Juga: Ketika 250 Siswa SMPN 1 Turi Hanyut Terbawa Air Sungai, Pemberi Ide Susur Sungai Justru Pergi Karena Mengaku Ada Keperluan

Pertemuan Politbiro itu juga merumuskan langkah-langkah pencegahan harus dilakukan China

He Ping, direktur administrasi penjara di Kementerian Kehakiman China, mengatakan pada hari Jumat bahwa di provinsi Hubei, ada 230 kasus yang dikonfirmasi di Penjara Wanita Wuhan, 41 dikonfirmasi dan sembilan kasus yang diduga di Penjara Hanjin, dan satu kasus di penjara anak di bawah umur.

Di provinsi Shandong, ada 200 kasus yang dikonfirmasi, dan 10 diduga di Penjara Rencheng, dan di 34 kasus yang dikonfirmasi di Penjara Shilifeng provinsi Zhejiang.

Baca Juga: Niatnya Kisahkan Pengabdian Perawat, Video Perawat Hamil Rawat Pasien Virus Corona Justru Tuai Banyak Kecaman dan Kemarahan Publik

Dia menambahkan kasus-kasus corona diimpor ke penjara, dan tidak ada kematian dalam tahanan karena virus. Narapidana dengan penyakit itu masuk ke ruang isolasi untuk perawatan.

Sejauh ini, terdapat sekitar 2.236 kematian di daratan China akibat virus corona dan 75.465 kasus infeksi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengingatkan masih terlalu dini untuk membuat prediksi tentang wabah ini meski jumlah kasus di China mulai turun. Sebab, kasus infeksi virus corona terus meningkat di negara lain.

Meski kasus di China turun, jumlah kasus infeksi corona meningkat di tempat lain, dengan wabah yang memburuk di Korea Selatan, Iran, Italia, dan Lebanon.

Di Korea Selatan, pihak berwenang mengatakan pada Sabtu (22/2), jumlah kasus infeksi baru virus corona naik dua kali lipat menjadi 433 kasus, dan dapat meningkat secara signifikan karena lebih dari 1.000 orang yang menghadiri acara di sebuah gereja yang menjadi pusat wabah melaporkan gejala mirip flu.

Baca Juga: Dianggap Pekerjaan Tak Menjanjikan, Pria Ini Justru Jadi Pembantu Rumah Tangga Bergaji Fantastis Hingga Rp36 Juta, Padahal Hanya Lakukan Pekerjaan Sepele Ini

WHO menyambut baik penurunan dalam kasus-kasus baru di Tiongkok, tetapi prihatin dengan jumlah kasus infeksi baru di tempat lain yang tidak memiliki hubungan jelas dengan China seperti riwayat perjalanan atau kontak penderita COVID-19 yang dikonfirmasi.

“Kekhawatiran terbesar kami terus menjadi potensi corona (COVID-19) untuk menyebar di negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah,” kata Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dikutip Reuters.

Artikel ini pernah tayang di Kontan.id dengan judul "Xi Jinping: Epidemi corona belum capai puncak"

Artikel Terkait