Advertorial

3 Tanaman Rempah - rempah Ini Bisa Sembuhkan Demam, Simak Selengkapnya

May N

Editor

Intisari-online.com -Sebagai langkah pertolongan pertama, obat tradisional dapat diandalkan untuk mengatasi demam.

Banyak orangtua panik, bila mendapati suhu tubuh anaknya di atas rata-rata atau sering disebut demam.

Sebagai pertolongan pertama, umumnya diberikan obat penurun panas yang berbahan dasar kimia seperti golongan parasetamol, asam salisilat, ibuprofen, dan lain-lain.

Jarang sekali orangtua yang langsung teringat untuk memberikan obat-obatan tradisional.

Baca Juga: 18 Tahun Berperang di Afghanistan, Amerika dan Taliban Sepakati Gencatan Senjata Sementara Waktu, Dimulai Sabtu Ini

Padahal, obat-obatan tradisional yang berasal dari tanaman obat ini, tak kalah ampuhnya sebagai pengusir demam.

Malah, obat-obatan tradisional memiliki kelebihan, yaitu toksitasnya relatif lebih rendah dibanding obat-obatan kimia.

Jadi, relatif lebih aman, dan bahkan tidak ada efek sampingnya bila penggunaannya benar.

Soalnya, kandungan tanaman obat bersifat kompleks dan organis, sehingga dapat disetarakan dengan makanan, suatu bahan yang dikonsumsi dengan maksud merekonstruksi organ atau sistem yang rusak.

Baca Juga: 4 Manfaat Labu Siam untuk Perkembangan Bayi, Salah Satunya Bantu Sempurnakan Susunan Sistem Saraf

Selain itu, harganya pun lebih murah.

TIGA JENIS DEMAM

Namun, sebelum mengenal lebih jauh tentang tanaman obat penurun panas, perlu dipahami lebih dulu pengertian demam.

Demam pada anak dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Demam karena infeksi yang suhunya bisa mencapai lebih dari 38 C.

Baca Juga: Viral Potret Pengemis Cilik Todongkan Pistol ke Pengendara Mobil di Lampu Merah, Ternyata Ini Fakta Dibaliknya

Penyebabnya beragam yakni infeksi virus (seperti flu, cacar, campak, SARS, flu burung, demam berdarah, dan lain-lain), bakteri (tifus, radang tenggorokan, dan lain-lain).

2. Demam noninfeksi, seperti kanker, tumor atau adanya penyakit autoimun seseorang (rematik, lupus, dan lain-lain).

3. Demam fisiologis, seperti kekurangan cairan (dehidrasi), suhu udara yang terlalu panas, dan lain-lain.

Baca Juga: 'Disepelekan' Para Pejabat Pemerintah, Faktanya Salah Ketik Bisa Berakibat Sangat Fatal, Mulai dari Hancurkan Satelite Sampai Hilangkan Uang Rp4,7 Triliun

Nah, dari ketiganya, hanya demam yang disebabkan oleh infeksi dan noninfeksi sajalah yang memerlukan obat penurun panas.

Untuk mempercepat proses penurunan panasnya, selain ramuan tradisional yang diminum, dapat juga diberikan baluran atau kompres untuk membantu.

Akan halnya demam fisiologis, tak diperlukan obat-obatan penurun panas karena umumnya jarang melebihi 38 C.

Untuk menurunkan suhu tubuh, cukup diberikan minum yang banyak dan diusahakan berada dalam ruangan berventilasi baik atau berpendingin.

Baca Juga: Polisi Dibuat Kebingungan Saat Temukan Truk yang Mengirim Otak Manusia yang Disimpan Dengan Cara Ini, Alasan Ini yang Buat Polisi Kebingungan

ANEKA OBAT TRADISIONAL PENURUN PANAS

Inilah beberapa pilihan obat penurun panas tradisional yang dapat dicoba.

Penting diperhatikan, dosis yang tercantum pada ramuan berikut adalah dosis untuk orang dewasa.

1. Lempuyang Emprit (Zingiber amaricans)

Baca Juga: Tak Habis Pikir, Wanita Ini Paksa Siswi SMP Lakukan Threesome Bersama Suaminya , Semakin Berani Setelah Paksa Korbannya Lakukan Ini Agar Tak Hamil

Memiliki kandungan senyawa minyak atsiri yaitu sekuiterpenketon yang bermanfaat untuk menurunkan panas.

Umumnya yang digunakan adalah rimpangnya; warnanya putih kekuningan, rasanya pahit.

Caranya:

Baca Juga: Maia Estianty Curi Perhatian dengan Potongan Rambut Pendek di Usia 40-an, Inilah 5 Keuntungan Memiliki Rambut Pendek, Salah satunya Bikin 'Sang Mahkota' Lebih Kuat, Mau Coba?

Cuci bersih 10 g umbi lempuyang emprit. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata.

Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Campur dengan 2 sendok makan (sdm) madu bunga kapuk, aduk rata. Berikan 3 kali sehari.

2. Kunyit (Curcuma longa)

Baca Juga: Ketakutan Boroknya Terbongkar, Kades Ini Nekat Bumi Hanguskan Kantor Desanya, Pelaku Dikenal Warga Suka Selewengkan Dana Desa dan Ingin Lenyapkan Barang Bukti Ini

Memiliki kandungan minyak atsiri, curcumin, turmeron dan zingiberen yang dapat bermanfaat sebagai antibakteri, antioksidan, dan antiinflamasi (anti-peradangan).

Selain sebagai penurun panas, campuran ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Umumnya yang digunakan adalah rimpangnya; warnanya oranye.

Caranya:

Cuci bersih 10 g umbi kunyit. Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata.

Baca Juga: Menjaga Daya Tahan Tubuh Jadi Cara Terbaik Cegah Virus Corona, Tapi Ini 3 Hal yang Bisa Melemahkannya, Salah Satunya Sedih

Setelah dingin, peras, ambil sarinya. Tambahkan dengan perasan 1/2 buah jeruk nipis.

Campur dengan 2 sdm madu bunga kapuk, aduk rata. Bagi menjadi 3 bagian campuran madu dan kunyit ini, kemudian berikan 3 kali sehari.

3. Temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb.)

Baca Juga: Diduga Sebagai 'Agen Penyebar Virus Corona,' Ternyata Hampir 900.000 Trenggiling Diperdagangkan di Asia Tenggara dalam 2 Dekade Terakhir: Ada Juga 100.000 Kura-kura

Penampilan temulawak menyerupai temu putih, hanya warna bunga dan rimpangnya berbeda.

Bunga temulawak berwarna putih kuning atau kuning muda, sedangkan temu putih berwarna putih dengan tepi merah.

Rimpang temulawak berwarna jingga kecokelatan, sedangkan rimpang bagian dalam temu putih berwarna kuning muda.

Temulawak memiliki zat aktif germacrene, xanthorrhizol, alpha betha curcumena, dan lain-lain.

Baca Juga: Video Pengemasan Masker yang Diduga Masker Bekas Viral, Begini Cara Membuang Masker yang Benar

Manfaatnya sebagai antiinflamasi (antiperandangan), antibiotik, serta meningkatkan produksi dan sekresi empedu.

Temulawak sejak dahulu banyak digunakan sebagai obat penurun panas, merangsang nafsu makan, mengobati sakit kuning, diare, mag, perut kembung dan pegal-pegal.

Caranya:

Cuci bersih 10 g rimpang temulawak.

Baca Juga: Luar Biasa, Jadi Sasaran Maniak yang Tikam Lehernya Saat Salat Ashar Berjamaah, Muazin Ini Tetap Tersenyum: 'Aku Hanya Menyelamatkan Imam'

Parut dan tambahkan 1/2 gelas air panas, aduk rata.

Setelah dingin, peras, ambil sarinya.

Campur dengan 2 sdm madu bunga kapuk, aduk rata.

Bagi menjadi 3 campuran madu dan temulawak, kemudian berikan 3 kali sehari.

Baca Juga: Masker Mulut Langka dan Harganya Capai Rp1,6 Juta per Boks: Tak Hanya Virus Corona, Ini Pentingnya Kita Memakai Masker

(Muflika Nur Fuaddah)

Artikel Terkait