Advertorial
Intisari-Online.com -Sejak menyebarnya virus corona, masker menjadi salah satu barang yang tak pernah lepas dari orang-orang.
Hal ini karena saran dari WHO tentang penggunaan masker yang bisa mencegah kita terkena virus corona.
Akibatnya masker menjadi langka. Jika pun ada, harganya sangat mahal.
Nah, terkait masker, ada sebuah video viral di media sosial.
Hal ini terkkaitpengemasan masker yang diduga masker bekas.
Warganet pun meresponsnya secara beragam.
Ada yang mengatakan menjadi was-was saat membeli masker, ada pula yang memberikan saran bagaimana sebaiknya memperlakukan masker setelah pemakaian.
Beberapa waktu lalu, Kompas.com menghubungi Dokter Yusuf Nugraha, pemilik dari Klinik Harapan Sehat di Cianjur, yang juga fokus pada pengolahan sampah.
Bagaimana sebaiknya cara yang tepat membuang masker?
Pembuangan masker
Pembuangan masker mungkin hal yang selama ini tak terlalu diperhatikan.
Padahal, menurut dr Yusuf, cara membuang masker merupakan hal penting.
Mengenai cara pembuangan masker, berikut beberapa catatan dari dr Yusuf:
Masker bekas pakai sebaiknya dibuang secara terpisah ke dalam tempat sampah khusus barang beracun dan berbahaya (B3).
Mengapa?
Karena hal itu menentukan bagaimana selanjutnya sampah-sampah itu akan diolah.
"Kita harus pisahkan ke tempat sampahnya. Di tempat sampah terpisah."
"Nah sebetulnya (masker bekas) masuk ke B3, ke warna merah, disimpan di situ."
"Nanti biasanya dibuang, dibuang juga bukan sembarangan, ada yang membawanya nanti," kata dr. Yusuf saat dihubungi awal pekan lalu.
Cara ini diterapkan di kliniknya.
Ia mengatakan, ada yang membuang masker dengan dibungkus plastik terlebih dahulu, ada yang dilipat sehingga bagian dalam masker tertutup.
Tak ada yang salah dengan cara ini, tetapi Yusuf menekankan, yang terpenting adalah pemisahan sampahnya.
"Ya itu bagus, lebih baik, dia (kuman di masker) kan tertutup."
"Tapi dia (masker) pembuangan akhirnya ke mana?"
"Sah-sah saja, tapi kan kalau pembuangannya enggak terpisah, sama saja," kata Yusuf.
Yang terpenting, kata Yusuf, limbah masker jangan dibakar.
"Jangan dibakar sendiri, dibakar sih enggak boleh. Kalau dibakar sendiri, pembakaran akan menyebabkan pencemaran," lanjut dia.
"Jadi seharusnya yang betul ada yang membawa, ada perusahaan yang khusus membawa limbah medis."
"Cuma kan di masyarakat saya juga masih bingung, cuma sedikit (limbah masker), siapa yang mau bawa limbahnya dia," ujar Yusuf.
Jenis dan fungsi masker
Dokter Yusuf juga menjelaskan terdapat dua jenis masker, yakni masker bedah dan masker respirator (N95).
Masker bedah adalah masker yang sering digunakan oleh masyarakat dengan bagian luar berwarna hijau, maupun warna lainnya.
Baca Juga: Penyakit GERD Sedang Viral, Ini 5 Tips Cegah GERD, Salah Satunya Hindari Memakai Pakaian Ketat
Masker jenis ini berfungsi untuk menyaring tetesan cairan yang berasal dari bersin atau batuk seseorang yang mungkin saja mengandung virus.
"Kalau masker N95 itu memang proteksinya lebih baik dari masker bedah, masker ini menghalangi lebih dari 95 persen partikel, jadi lebih efektif untuk menghalau partikel-partikel yang mungkin di dalamnya ada virus," kata dr. Yusuf.
Masker jenis inilah yang beberapa waktu lalu dikirimkan oleh Pemerintah Indonesia ke Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di China.
Bagaimana cara penggunaan masker yang benar?
"Bagian berwarna hijau itu di luar, yang putih untuk di dalam," ujar dia.
Selain itu, bagian masker yang terdapat bagian keras, sejenis kawat yang bisa dibengkokkan, ada di sisi atas.
"Kemudian di masker bedah ada galurnya (lipatannya)."
"Jadi kenapa kerasnya harus di atas, itu karena galurnya ketika batuk, droplets-nya ketahan di situ."
"Jadi lipatan itu fungsinya menahan partikel-partikel itu," kata dr. Yusuf.
Sementara, jika penggunaannya terbalik, maka bakteri yang tersaring dan seharusnya tertahan di bagian lipatan justru akan jatuh ke bawah.
(Luthfia Ayu Azanella)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Jangan Sembarangan, Begini Sebaiknya Cara Membuang Masker")