Advertorial
Intisari-online.com -Masih ingat dengan kasus skandal megakorupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB)?
Skandal yang libatkan mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak tersebut mengancam Najib Razak dalam hukuman penjara lebih dari 100 tahun.
Persidangan yang telah berlangsung sejak 3 April 2019 silam tersebut belum menemukan titik terang.
Meski begitu, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Malaysia (Tipikor) saat ini soroti keterkaitan istri Najib Razak, Rosmah Mansor, yang diduga memiliki peran banyak dalam kasus 1MDB.
Baca Juga: 4 Manfaat Labu Siam untuk Perkembangan Bayi, Salah Satunya Bantu Sempurnakan Susunan Sistem Saraf
1MDB adalah lembaga investasi yang didirikan Pemerintah Negeri Jiran untuk rakyat.
Namun rupanya, lembaga tersebut telah menyedot dana negara ke akun pribadi Najib Razak.
Lalu, tentu masih segar di ingatan kita kasus pembunuhan Model Altantuya Sharibuu, model asal Mongolia yang dibunuh dengan dibom.
Akhir tahun 2019 silam Najib menuliskan di akun Facebook miliknya jika dia akan mengambil 'sumpah laknat' menampik dakwaan mengenai pembunuhan Altantuya.
Sumpah tersebut akan dia buat di Masjid Jamek Kampung Baru, Kuala Lumpur setelah dia melaksanakan sholat Jumat.
Kini, pemberitaan terkait kasus kematian Altantuya belum tersorot, karena media sedang terfokus pada sidang tipikor Rosmah Mansor.
Persidangannya dimulai sejak awal Februari lalu, terkait tindakan pencucian uang dalam proyek pengembangan energi surya.
Pada awal persidangan ia sempat tidak hadir dalam persidangan tersebut, dengan klaim ia sakit.
Klaim itu dilengkapi dengan surat dokter yang dikirimkan ke pengadilan, yang menyatakan ia terlalu sakit untuk hadir.
Persidangan yang telah lama ditunggu tersebut kemudian ditunda.
Jaksa Penuntut yang menjadi wakil pemerintah, Gopal Sri Ram, menggambarkan surat tersebut merupakan aksi 'nakal' untuk hindari datangi pengadilan.
Ia menyebut satu-satunya penyakit yang diderita Rosmah adalah "kebanyakan publisitas dan kekayaan".
Kasus ini telah nodai reputasi Rosmah, lebih-lebih Rosmah terlihat mengatur suaminya.
Setelah pemilu 2 tahun yang lalu, polisi geledah rumah mereka berdua dan temukan 284 kardus berisi tas tangan karya desainer ternama dan tumpukan perhiasan mewah.
Rosmah bahkan sering disebut sebagai Imelda Marcos-nya Malaysia.
Imelda Marcos adalah istri mantan Presiden Filipina Ferdinand Marcos yang terkenal dengan kekayaannya dan miliki ratusan ribu koleksi sepatu.
Citra Rosmah semakin negatif dengan kondisi ekonomi Malaysia di mana para warga hadapi melonjaknya harga kebutuhan pokok.
Januari lalu beredar rekaman telepon yang terjadi pada tahun 2016 silam, yang diduga dilakukan oleh Najib dan Rosmah.
Dalam rekaman tersebut Rosmah memarahi Najib sebagai berikut:
"Bolehkah aku menasehatimu?
"Kamu masih tidak mendengarkanku," suara wanita yang diduga Rosmah mengatakan demikian kemudian berlanjut menyebut petugas lembaga anti korupsi yang dipecat segera "terlihat seperti pahlawan dan kamu, penjahat".
"Aku tidak suka ini. Sayang, kamu adalah perdana menteri, harusnya kamu bertanggung jawab, bukan orang lain, OK?"
Selanjutnya orang yang disebut sebagai Najib merepon: "Yep, aku mengerti."
"Di sekitarmu banyak preman," ucapnya, sebelum nasehati Najib mengenai bagaimana mengatur dan tetapkan hal-hal kurang penting.
Kini, kabar terbarunya, persidangan 'First Lady of Malaysia' tersebut ditunda sampai 9 Maret 2020.
Melansir South China Morning Post, banyak drama yang terjadi dalam 10 hari persidangan tersebut.
Selain surat sakit, juga ada suporter Rosmah yang menangis di luar pengadilan, serta keterangan saksi yang bagaikan bom mengenai peminjaman uang multijutaan ringgit.
Saksi di persidangan Rosmah mengklaim jika Rosmah telah memaksa percepatan diresmikannya proyek energi surya terkait karena penyuapan yang diterimanya.
Saksi mengatakan partner bisnisnya mengatakan lebih dari 5 juta Ringgit Malaysia (16 milyar Rupiah) telah ditarik dari rekeningnya untuk seseorang berinisial RM.
Sidang dipenuhi teriakan antara Pemimpin Jaksa Penuntut Gopal Sri Ram dan pengacara Rosmah Jagjit Singh Kamis (20/2/2020) karena kesulitan mendengar, setelah Sri Ram meminta saksi berbicara, karena dia "tuli".
Selanjutnya, saat Jagjit mencoba mengklarifikasi poin selama sidang tanya jawab, Sri Ram menuduh Jagjit tidur, yang kemudian membuat Jagjit memberitahunya dengan berteriak.
Sri Ram memintanya untuk tidak berteriak, dan Jagjit balas menyentak: "Saya berteriak karena Anda sendiri berkata bahwa Anda tuli."
Drama lainnya adalah Rosmah mengatakan kepada suporternya di luar gedung pengadilan untuk jangan menangis.
Minggu lalu, sidang ditunda setelah Rosmah menolak tinggalkan ruang pengadilan saat jam makan siang, mengklaim dia merasa tidak sehat.
Rosmah Mansor adalah ibu negara pertama yang memiliki divisi pemerintahan sendiri.
Meski tidak memiliki kuasa resmi, divisi First Lady of Malaysia (FLOM) dibuat untuknya di bawah kantor Perdana Menteri.
Baca Juga: Video Pengemasan Masker yang Diduga Masker Bekas Viral, Begini Cara Membuang Masker yang Benar
Sepanjang sejarah Malaysia, tidak ada ibu negara yang mendapat hak tersebut.
Direktur Sekretariat dan Manajemen Jasa di kantor Perdana Menteri kala itu, Huzairi Zainal Abidin, mengatakan kepada pengadilan dengan pernyataan kesaksiannya jika dia telah disuruh membentuk divisi FLOM.
Najib dan Rosmah gugur dari kekuasaan mereka setelah hasil pemilu yang mengejutkan pada Mei 2018 silam saat koalisi Barisan Nasional digulingkan oleh Pakatan Harapan.
Setelah pemerintahan baru terbentuk, Najib lakukan usaha untuk melarikan diri dari negara tetapi ia dihentikan di bandara.