Advertorial
Intisari-online.com -Najib Razak merupakan salah satu mantan Perdana Menteri Malaysia yang selalu dikelilingi pemberitaan negatif.
Mulai dari kasus korupsinya sendiri, kasus pembunuhan model Mongolia bernama Altantuya, kini namanya diseret ketika istrinya menghadapi sidang korupsi.
Melansir South China Morning Post, mantan ibu negara Malaysia, Rosmah Mansor, telah memasuki minggu kedua persidangan korupsinya pada Senin ini.
Jika Najib Razak sendiri menghadapi dakwaan korupsi yang terkait dengan kasus skandal 1MDB atau 1Malaysia Development Bhd, maka Rosmah dituduh menerima suap sebesar 194 juta RM (Rp 650 Milyar).
Suap itu terkait dengan proyek pengembangan energi surya, dengan ancaman hukuman penjara 20 tahun jika bersalah.
Tidak hanya dana suap Rp 650 milyar saja, ia juga hadapi 12 dakwaan pencucian uang dan lima dakwaan gagal nyatakan pendapatan kepada otoritas pajak negara.
Jumlah total dakwaan melawannya adalah sebesar 20 dakwaan.
Kekuasaan politik yang besar
Baca Juga: Ini 10 Manfaat Gula Merah Aren yang Harus Anda Ketahui, Termasuk Dapat Membersihkan Darah Lho!
Rosmah Mansor adalah ibu negara pertama yang memiliki divisi pemerintahan sendiri.
Meski tidak memiliki kuasa resmi, divisi First Lady of Malaysia (FLOM) dibuat untuknya di bawah kantor Perdana Menteri.
Sepanjang sejarah Malaysia, tidak ada ibu negara yang mendapat hak tersebut.
Direktur Sekretariat dan Manajemen Jasa di kantor Perdana Menteri kala itu, Huzairi Zainal Abidin, mengatakan kepada pengadilan dengan pernyataan kesaksiannya jika dia telah disuruh membentuk divisi FLOM.
Meski begitu, ia mengatakan tidak ingat anggota yang memberinya perintah.
"Dimulai saat masa kerja Najib, istrinya diberi bantuan sekretaris pribadi untuk mengkoordinasi program dari Perdana Menteri yang membutuhkan kehadirannya.
"Sebelum ini, divisi FLOM tidak pernah ada di kantor Perdana Menteri," ujarnya.
Pembentukan FLOM tidak lepas dari kritik publik, memaksa Najib memindahkan divisi tersebut dari kantor publik dan menamainya "divisi khusus" pada tahun 2011.
Hal ini terutama digemborkan pada pemerintahan koalisi Pakatan Harapan yang saat ini memerintah, yang mendesak apa pentingnya FLOM.
Sebabnya, divisi FLOM memiliki 6 staff, lebih banyak dari divisi Ekonomi yang seharusnya menjadi prioritas utama Najib.
Minggu lalu, Mahdzir Khalid, politikus yang menjabat Menteri Pendidikan saat era Najib Razak, mengatakan kepada pengadilan jika dia telah dipaksa oleh Rosmah untuk menyetujui Jepak Holdings sebagai kontraktor dalam proyek sel surya.
Proyek tersebut juga melibatkan lebih dari 350 sekolah di area perkotaan di Serawak.
Baca Juga: Waspadalah, Simak 5 Ciri-ciri WhatsApp Anda Kena Sadap, Ada yang Sering Tak Disadari Pengguna!
Mahdzir Khalid sendiri sebenarnya ragu terkait kemampuan perusahaan menangani proyek tersebut.
"Dia katakan padaku: 'bisakah kamu lihat proyek itu? Bisakah kamu percepat?'" ujar Mahdzir ke pengadilan mengenai perintah dari Rosmah, disertai ancaman dari pebisnis di proyek tersebut yang mengancam ia mungkin tidak akan menjabat menteri pendidikan lagi jika tidak ikuti perintah Rosmah.
Fakta lain yang terungkap minggu lalu adalah supir pribadi Direktur Manajemen Jepak Holdings, Saidi Abang Samsudin ungkap jika dia telah memindahkan dua tas berisi uang ke salah satu kediaman Rosmah tahun 2017.
"Saidi menyuruhku menaruh segepok uang pecahan 100 ringgit di dalam kedua tas tersebut," demikian keaskiannya.
Setelah Najb digulingkan pada pemilihan 2018, polisi menjarah rumahnya dan temukan barang berharga seharga Rp 1 Triliun untuk disita.
Barang-barang tersebut antara lain 284 kotak tas tangan buatan desainer, 2200 cincin, 1400 kalung, 14 tiara, 423 jam tangan, dan 234 pasang kacamata hitam.
Penemuan ini dilihat sebagai simbol vulgar lepasnya pemerintah sebelumnya dari masalah yang selalu diangkat oleh masyarakat Malaysia biasa: ketimpangan ekonomi.
Rumor besarnya dana yang dihabiskan oleh Rosmah dan bias kekuasaannya 'mengawasi' kinerja suaminya di kantor Perdana Menteri telah membuat rakyat menarik hati dari Rosmah dan reputasinya jatuh.
Pandangan negatif selanjutnya diluncurkan oleh pihak anti-korupsi, yang keluarkan rekaman telepon yang diklaim dilakukan Rosmah dan Najib, dan Rosmah terdengar 'menghukumnya'.
Dalam satu telepon di tahun 2016, saat skandal 1MDB berlangsung, seorang wanita dapat didengar berteriak pada Perdana Menteri karena tidak menangani masalah ini di tangannya sendiri, berteriak "bolehkah aku menasihatimu sesuatu?"
Rosmah saat ini juga mendapat ejekan karena mencoba menunda persidangannya dengan mengirimkan surat sakit dari dokter sehingga tidak dapat hadir ke persidangan.
Jaksa Penuntut yang mewakili pemerintah Gopal Sri Ram gambarkan surat tersebut sebagai tindakan buruk hindari pengadilan, menyatakan Rosmah hanya menderita dari "overdosis publisitas dan kekayaan".
Baca Juga: Sedang Alami Flu? Ini 5 Cara Mudah Obati Flu Secara Alami, Salah Satunya Mungkin Tak Anda Duga!