"Umurnya sekitar 30 tahun, mungkin berkebangsaan Albania.
"Aku melihat penyerang pertama kali 6 bulan yang lalu. Korban sendiri telah menjadi takmir sejak tahun 1991. Kami semua terkejut. Tidak pernah ada hal seperti ini sebelumnya."
Dalam sebuah video di Twitter, salah seorang saksi mengatakan jika yang hendak diserang sebenarnya adalah Imam.
"Imam, sebelum memimpin salat, tiba-tiba hendak diserang oleh orang rasis dan teroris yang datang dan hendak menikamnya di leher.
"Dia awalnya hendak menyerang Imam, tetapi Muazin berusaha melindunginya. Lalu Muazin ditusuk di lehernya."
Dalam video yang diunggah oleh komunitas amal Mend Community, saudara sang Imam, Syeh Ashiqur Rahman mengatakan jika Muazin telah menyelamatkan nyawa saudaranya.
Ia mengklaim jika si penyerang telah berada di masjid sebelumnya dan selama ini "berpura-pura menjadi mualaf" dan terlihat tertawa saat kultum, sebelum serangan tersebut terjadi.
Sementara itu pengakuan Adnan Idha (54), jemaah tetap di masjid tersebut, katakan jika si penyerang dekat dengan korban.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR