Advertorial
Intisari-online.com -Nasib naas menyelimuti hidup Grace Millane yang meninggal pada ulang tahun ke-22 nya, Desember 2018 silam.
Gadis Inggris tersebut meninggal dibunuh oleh seorang pria di New Zealand.
Dicekik sampai mati, Grace awalnya tidak curiga dengan pria tersebut.
Keduanya bertemu lewat Tinder dan sepakat untuk bertemu langsung untuk minum bersama.
Artinya, Grace harus pergi ke New Zealand untuk bertemu pria tersebut.
Setelah keduanya mabuk di bar, mereka pulang ke apartemen sang pria di Auckland.
Naas. Grace selanjutnya dibunuh di tempat tersebut.
Jasad Grace dimasukkan ke koper, dibawa ke sebuah hutan dan dikubur di liang yang dangkal.
Polisi baru temukan jasad Grace seminggu setelahnya.
Penyelidikan 2 tahun tersebut akhirnya mencapai final setelah pengadilan Auckland memberi hukuman kepada terdakwa.
Vonis telah dijatuhkan dan pria yang namanya dirahasiakan tersebut diberi hukuman seumur hidup dengan masa tanpa pembebasan bersyarat 17 tahun.
Pengacara pembela terdakwa mengatakan kematian tersebut termasuk kecelakaan setelah keduanya lakukan hal erotis yang menyebabkan sang wanita tersedak dan sampai kehilangan nyawa.
Baca Juga: Penyakit GERD Sedang Viral, Ini 5 Tips Cegah GERD, Salah Satunya Hindari Memakai Pakaian Ketat
Namun pihak juri pada November 2019 silam menolak argumen tersebut dan mengatakan jika sang pria bersalah.
Pembunuhan biasa dihukum dengan hukuman seumur hidup di New Zealand.
Hakim Simon Moore setuju dengan jaksa penuntut setelah foto telanjang yang diambil pria setelah sang wanita meninggal menunjukkan hilangnya empati dari pria kepada wanita tersebut.
Ibu Grace mengatakan kepada pengadilan lewat rekaman video jika pembunuh telah menghancurkan hatinya.
"Dia mati ketakukan dan sendirian di kamar bersamamu," ujar Gillian Millane, ibu Grace, dilansir dari South China Morning Post dari The New Zealand Herald.
Terdakwa tetap menunduk, mengusap wajahnya dan menutup matanya.
Kematian Grace membuat banyak orang terkejut, pasalnya New Zealand terkenal dengan slogan mereka menerima turis dari manapun.
New Zealand juga menjadi tempat banyak orang bepergian dan liburan.
Ratusan orang datangi acara pemberian lilin sebagai upacara mengenang Grace.
Dengan ini, turisme New Zealand terancam bangkrut, dan hal tersebut mengganggu pemasokan negara tersebut.
Pasalnya, lebih dari 20% pendapatan pertukaran mata uang di New Zealand masuk lewat turisme, dan menyumbang 6% dari ekonomi keseluruhan.