Advertorial

Masalah Virus Corona Belum Usai, China Kini Diserbu Milyaran Belalang Terbang, Wabah Mengerikan Ini Pun Menanti, Ada Apa dengan China Sebenarnya?

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Intisari-online.com - Saat ini China sedang dalam krisis kesehatan setelah negara itu dihantam wabah virus corona yang menyebabkan ratusan ribu penduduknya dilarikan ke rumah sakit.

Hingga saat ini virus corona belum menemui titik terang, meskipun ilmuwan china menyatakan bahwa mereka sudah menemukan obatnya.

Namun, ini hanya satu masalah yang kini sedang diderita oleh China selebihnya negara ini seperti terus dirundung masalah besar.

Kali ini, menurut Daily Star pada Jumat (21/2/2020), China sekali lagi bersiap untuk menghadapai wabah besar yang sedang menyerbu negaranya.

Baca Juga: Wanita Inggris Ini Berkenalan Lewat Tinder Dengan Pria Asing Sampai Melancong Ke Negara Asal Pria Tersebut, Tetapi Seminggu Berikutnya Ditemukan Tubuhnya Dalam Kondisi Mengerikan: Dijejalkan Dalam Koper Lalu Dikubur Setelah Berkencan

Sebuah rekaman dingin menunjukkan kelompok belalang terbesar di dunia mencoba menyerang negeri tirai bambu itu.

Sebelumnya ribuang belalang itu telah merusak jutaan hektar tanaman di seluruh Afrikan Timur dan kini telah mencapai perbatasan China.

Milyaran belalang itu menghancurkan pesediaan makanan di Kenya, Somalia, dan Ethiopia dalam apa yang digambarkan sebagai wabah terburuk selama beberapa dekade.

Sejumlah penduduk di negara itu mengalami kekurangan pangan akibat kemiskinan.

Baca Juga: 'Camp Kematian' di Kapal Pesiar Mewah Itu Sudah Memakan Korban Jiwa, 2 Penumpang Diamond Princess yang Diselimuti Wabah Corona Meninggal Dunia

PBB kini memperingatkan tindakan yang akan diambil untuk menghindari kejutan lain di kawasan itu.

Tapi jutaan belalang itu, muncul dan menujukkan telah sampai di perbatasan China.

Ini akan menambah lebih banyak masalah ke negara yang kini sedang berjuang mengatasi masalah virus corona tersebut.

Sebuah video pendek menujukkan ribuan belalang itu sudah sampai di perbatasan Xinjiang di barat negara pada 15 Februari.

Terlihat langit biru dipenuhi belalang sejauh mata memandang.

Belalang itu terbang melintasi Laut Merah ke Eropa dan Asia dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Aulia Farhan, Pemain Sinetron 'Anak Langit', Positif Narkoba: Ini Alasan Banyak Artis yang Menggunakan Narkoba

Negara yang berbatasan dengan China seperti Pakistan baru-baru ini menyatakan darurat nasional setelah ribuan belalang itu menyerbu kawasan itu.

Tapi China telah melakukan antisipasi untuk menahan gempuran milyaran pasukan belalang itu.

Mereka mengklaim teknologi moderen bisa menahan ribuan belalang yang mengacaukan Afrika tersebut.

Di tengah kekhawatiran itu beberapa masyarakat China was-was dan menulis kekhawatirannya di platform Twitter.

"Saya Khawatir belalang itu akan menjadi pembawa pneumonia (gejala utama virus corona)," tulis seorang di twitter.

Lainnya mengatakan, "Anda bisa percaya apa yang dikatakan para ahli? dengarkan saja."

Baca Juga: Hidup Kembali Setelah 'Mati Suri' Pria Ini Ceritakan Beginilah Kehidupan Setelah Kematian, 'Saya Menuju Bangunan Putih Bercahaya, Banyak Orang Menyambut Saya'

Seorang pakar, dikutip oleh Epoch Times, memperingatkan bahwa belalang dapat menimbulkan ancaman langsung ke Cina, Thailand, Laos dan Vietnam.

Tetapi yang lain tidak begitu khawatir, menunjukkan bahwa mereka tidak akan dapat menyebar ke wilayah bersalju Xinjiang.

Untuk melawan belalang itu China sudah mengirim ribuan bebek berbaris di jalanan untuk memakan belalang.

Sementara kabar terbaru ribuan belalang itu sedang membanjiri langit Bahrain dan menimbulkan ancaman seperti yang terlihat dalam video di atas.

Artikel Terkait