Advertorial
Intisari-online.com - Sebagian besar rudal yang ditembakkan Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis ke Suriah berhasil ditangkis oleh sistem pertahanan udara Suriah.
Demikian rilis resmi Kementerian Pertahanan Rusia seperti dilansir dari RT.com.
Meski begitu unite pertahanan udara Rusia tidak terlibat langsung dalam aksi memukul mundur serangan Barat/ Sekutu tersebut.
Sejauh ini pihak Barat telah menembakkan sedikitnya 128 rudal jelajah ke fasilitas militer dan sipil di Suriah.
BACA JUGA:Serang Suriah dengan 59 Rudal Tomahawk, AS Habiskan Dana Rp1,25 Triliun
Serangan itu dilakukan oleh dua kapal AS yang ditempatkan di Laut Merah, dengan dukungan udara taktis pembom-pembom Rockwell B-1 Lancerr dari pangkalan udara koalisi di Al-Tanf, provinsi Homs Suriah.
Bandara Udara Suriah Al-Dumayr, yang terletak 40 km timur laut dari Damaskus, diserang oleh 12 rudal jelajah.
Semua rudal dihadang oleh sistem pertahanan udara Suriah.
Untuk menangkis serangan, Damaskus menggunakan sistem rudal permukaan-ke-udara buatan Soviet.
BACA JUGA:Teknologi Terbaru Anti Rudal Nuklir Rusia, Bila Meledak Negara Sebesar Prancis pun Langsung 'Habis'!
Termasuk S-125 (NATO menyebutnya SA-3 Goa), S-200 (SA-5 Gammon), 2K12 Kub (SA-6 Gainful) ) dan Buk.
Rusia tidak menyebarkan sistem pertahanan udaranya yang terletak di Suriah untuk mencegat rudal Amerika, Inggris, dan Perancis.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengeluarkan pernyataan, rudal-rudal yang diluncurkan AS dan sekutunya tidak boleh mencapai zona pertahanan Rusia yang melindungi kota Tartus dan Pangkalan Udara Khmeimim.