Menurut penelitian mereka, para penyu keliru menyangka balon-balon yang mengambang adalah makanan alami mereka, yaitu ubur-ubur.
Selain dalam perut penyu, peneliti juga menemukan balon dalam perut lumba-lumba, paus, ikan, dan berbagai jenis burung laut.
Menurut penelitian mereka, balon karet yang terperangkap dalam perut penyu menyebabkan rusaknya pencernaan penyu.
Balon yang tertelan akan menghambat aliran makanan sehingga memperlambat proses pencernaan makanan.
Penyu kemudian sakit dan akhirnya mati.
Ditemukan juga kasus burung-burung yang mati tebelit pita balon.
Sudah ada gerakan-gerakan sosial pemerhati lingkungan yang anti-pelepasan balon seperti organisasi balloonsblow.org (Amerika Serikat) dan Marine Conservation Society (Inggris).
Juga, sudah ada beberapa negara yang melarang pelepasan rangkaian balon dalam acara-acara, seperti di Florida, California, Inggris (Kota Plymouth), Queensland-Australia, dan New York.
Acara pelepasan balon gas memang menyenangkan, namun kalau malah membahayakan kelestarian alam, bukankah lebih baik kita melakukan kegiatan lain yang lebih ramah lingkungan?
Misalnya dengan bersama-sama membuat seni prakarya dari barang-barang daur ulang.
BACA JUGA: Menggemaskan! 8 Foto Bayi dan Hewan Peliharannya Ini Akan Menghangatkan Hati Anda !
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR