Menurut dr. Juwalita, stunting adalah kondisi malnutrisi kronis, dan tidak dapat diatasi lagi setelah anak memasuki usia 2 tahun, dan hal ini akan berdampak buruk pada kesehatan anak.
Anak yang mengalami stunting akan mengalami berbagai masalah kesehatan mental maupun fisik yang berlaku seumur hidup, serta tak dapat dipulihkan.
Di sisi lain, Erlina Juwita MM, CFP,QWP (Financial Planner) mengatakan, “pemenuhan gizi di 1000 hari pertama kehidupan adalah termasuk investasi bagi masa depan, karena jika orang tua tidak memperhatikan aspek ini, dampaknya akan besar di kemudian hari bagi kondisi keuangan keluarga baik dalam jangka pendek maupun panjang.
"Dampak positif berinvestasi pada makanan bergizi tidak hanya akan dirasakan orang tua, namun juga anak keturunan mereka kelak di masa datang.”
Vera menambahkan, “Kesehatan dari makanan bukan hanya kebutuhan, tapi tanggung jawab bersama.
"Sebagai perusahaan yang ingin membawa kesehatan melalui makanan ke sebanyak mungkin orang, kami berkomitmen untuk terus berkontribusi secara positif untuk meningkatkan status gizi ibu dan anak melalui keahlian kami di bidang sains, serta membagi pengetahuan yang kami miliki bersama para ahli dan siapa saja yang memiliki concern yang sama dengan kami.”
Selain melakukan berbagai penelitian, Danone SN senantiasa melakukan program edukasi gizi kepada masyarakat antara lain melalui program Bersama Danone Cegah Stunting, Isi Piringku, Warung Anak Sehat dan Bicara Gizi.
Program Isi Piringku memberikan panduan pendidikan gizi seimbang untuk anak usia 4 hingga 6 tahun dan telah mengedukasi 14.400 anak-anak dan 1.400 guru di 360 lembaga pendidikan anak usia dini di 11 kota di Indonesia.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR