Intisari-Online.com - Istilah stunting mungkin masih terdengar asing di telinga sebagian masyarakat Indonesia. Stunting adalah perawakan tubuh pendek yang diakibatkan oleh kekurangan gizi atau makanan, baik secara kuantitas dan kualitas yang tidak terpenuhi sejak bayi, bahkan sejak dalam kandungan. Maka, penting bagi ibu untuk mengenali stunting pada anak.
Berdasarkan data WHO pada 2003, Indonesia menempati posisi ke-5 sebagai negara yang memiliki penduduk dengan perawakan terpendek atau stunting di dunia. Bahkan, kasus stunting di Indonesia semakin meningkat. Pada 2013 persentase penderita stunting sebesar 37,2 persen.
“Bukan tubuh pendek karena genetik, tapi kekurangan gizi. Maka, saat mengandung, penting bagi ibu untuk menjaga pola makan dan tidak kekurangan gizi, sehingga bayinya tidak stunting,” kata Dr. dr. Damayanti R. Sjarif, Sp. A(K), spesialis anak, konsultan nutrisi, dan penyakit metabolik dalam diskusi media “Masalah Stunting di Indonesia dan Solusi Alternatifnya” di Jakarta, Kamis (2 /6).
Menurut Damayanti,stuntingpada anak di bawah tiga tahun atau pada 1.000 hari pertama sulit untuk diperbaiki. Namun, ada harapan bisa diperbaiki ketika masa pubertas, tergantung bagaimana orangtua memaksimalkan asupan nutrisinya.