Advertorial

Bukan Virus Corona, Tapi Warga Indonesia Harus Waspadai Penyakit Ini, Sudah Ada 3.256 Kasus dan 27 di Antarnya Tewas

Mentari DP

Editor

Bukan hanya virus corona yang harus kita khawatirkan. Ada satu jenis penyakit yang mulai kembali merebak di sejumlah wilayah di Indonesia.
Bukan hanya virus corona yang harus kita khawatirkan. Ada satu jenis penyakit yang mulai kembali merebak di sejumlah wilayah di Indonesia.

Intisari-Online.com - Kasus virus corona masih menyita perhatian dunia. Termasuk warga Indonesia.

Apalagi korban meninggal sudah lebih dari 1.000 orang dan sudah 40.000 lebih orang terinfeksi di dunia.

Namun sepertinya bukan hanya virus corona yang harus kita khawatirkan.

Ada satu jenis penyakit yang mulai kembali merebakdi sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Juga: Erupsi Gunung Merapi Capai Ketinggian 2.000 Meter: Meski Merapi Meletus, Penjaga Gunung Tak Boleh Melarikan Diri, Ini Alasannya

Dilansir dari Harian Kompas pada Kamis (13/2/2020), penyakit tersebut adalah demam berdarah (DBD).

Kementerian Kesehatan mencatat per 13 Februari 2020, jumlah kasus DBD di seluruh Indonesia 3.256 kasus dengan total kematian 27 orang.

Dari jumlah itu, empat daerah melaporkan mengalami peningkatan kasus dari tahun sebelumnya, yakni Kabupaten Lampung Tengah (Lampung), Kabupaten Temanggung (Jawa Tengah), Kabupaten Sikka (Nusa Tenggara Timur), dan Kabupaten Ciamis (Jawa Barat).

Adapun total kasus yang tercatat di wilayah itu 304 penderita dengan enam kematian.

Baca Juga: Viral 1 Siswi Dianiaya 3 Siswa di Purworejo: Ini Pasal untuk Menjerat Pelaku Penganiayaan pada Anak

Apa saja gejala DBD?

Salah satu alasan mengapa DBD sangat susah didiagnosis adalah karena banyak orang yang tidak sadar bahwa dirinyamengidap Demam Berdarah Dengue (DBD).

Sebab, parah atau tidaknya DBD tergantung pada imunitas masing-masing orang.

"Tidak semua orang penyakitnya parah."

"Ada juga yang hanya demam, dua atau tiga hari kemudian sembuh,” tutur Dr Tedjo Sasmono, Kepala Unit Penelitian Dengue di Eijkman Institute of Molecular Biology.

Umumnya, gejala DBD adalah demam tinggi tanpa disertai flu atau batuk.

Secara statistik, wanita dan laki-laki memiliki prevalensi yang sama terhadap kasus DBD.

Namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita memiliki kasus DBD yang lebih parah dibanding pria.

Begitu pun dengan anak yang mengalami obesitas, orang dewasa, serta bayi.

“Orang dewasa cenderung lebih parah karena sudah punya penyakit penyerta misalnya diabetes, jantung, ginjal."

"Sementara bayi, imunnya belum terbentuk sehingga pasti lebih parah,” lanjut Tedjo.

Baca Juga: Kasus Siswi yang Dibully dan Dipukul 3 Siswa di Purworejo: Ini Efek Jangka Panjang dari Bully bagi Korban dan Pelaku

Berikut beberapa gejala DBD:

1. Demam tinggi mendadak

Pada kasus DBD, demam tinggi biasa terjadi secara mendadak.

Demam biasanya berkisar pada suhu 40 derajat Celcius. Dan demam jugaterjadi selama dua sampai tujuh hari.

2. Rasa lelah

Masalah pencernaan dapat menurunkan nafsu makan.

Inilah yang membuat tubuh merasa kelelahan karena kurangnya asupan makanan dan sistem imun tubuh yang melemah.

3. Sakit kepala parah dan sakit pada bagian belakang mata

Biasanya rasa sakit terjadi di sekitar dahi.

Sakit kepala parah juga disertai dengan sakit pada bagian belakang mata.

4. Nyeri pada otot

Pasien biasanya mengalami nyeri pada bagian otot dan sendi.

Gejala ini muncul beserta kondisi tubuh yang menggigil dan berkeringat.

5. Mual dan muntah

Pada beberapa orang, masalah pencernaan kerap terjadi.

Selain mual dan muntah, kerap terasa bagian perut atau punggung yang tidak nyaman.

Gejala ini bisa berlangsung antara dua hingga empat hari.

Baca Juga: Masker Garam dan Lemon, Cara Ampuh Hilangkan Jerawat di Wajah, Begini Cara Membuatnya!

Artikel Terkait