Ya, dalam sebuah riset baru menemukan pelaku bully dan korban-korbannya jadi lebih terobsesi dengan berat badan dibanding orang lain.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan di International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity, riset yang dipimpin Dieter Wolke dan rekan-rekannya mensurvei hampir 3.000 anak usia 11-16 tahun di sekolah-sekolah Inggris mengenai keterlibatan mereka pada perisakan.
Pemikiran dan perilaku makan serta olahraga para remaja, kadar harga diri, citra tubuh dan kesehatan emosi dinilai lewat sejumlah kuesioner.
Lebih dari separuh korban perisakan (55 persen) terobsesi dengan penurunan berat badan, bersama dengan 42 persen pelaku perisakan juga.
Sebagai perbandingan, hanya 35 persen mereka yang tak terlibat dari segala perisakan terobsesi penurunan berat badan.
Populasi yang paling berisiko adalah "para korban dan pelaku", mereka yang berada di dua sisi bully karena periset menemukan 57 persen mengalami perasaan obsesi soal berat badan.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR