Di atas itu, kelompok ini juga paling berisiko mengalami gangguan pola makan.
Wolke dan rekan-rekannya percaya bully didorong oleh keinginan untuk menjadi yang paling menarik dan kuat, sementara korban-korban perisakan memiliki fungsi psikologis berkurang.
Secara alami, menjadi target bully berdampak jangka panjang seperti berat badan, merasa diri rendah dan gangguan pola makan.
Tetapi korban dan pelaku bully (jika Anda pernah digoda tetapi pernah juga menggoda orang lain) terpengaruh di dua sisi.
Tidak hanya mereka punya dorongan untuk diinginkan, populer dan kuat, tetapi mereka juga dapat menderita dampak psikologi dan kadar harga diri rendah yang diderita orang di-bully.
Pelajaran yang diambil dari kesimpulan penelitian ini, bullying itu beracun.
Hasil riset ini membuktikan bahwa perilaku negatif dapat membahayakan kesehatan juga.
(Dhorothea)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Efek Jangka Panjang "Bullying" pada Pelaku dan Korban")
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR