"Bagian paling favorit untuk dimakan adalah sayap," terangnya.
Sejauh ini para ilmuwan telah mengaitkan kelelawar dengan coronavirus, menunjukkan bahwa penyakit pembunuh itu mungkin berasal dari mamalia itu sebelum akhirnya menular ke manusia.
Virus yang berpindah dari hewan ke manusia sangat berbahaya karena tubuh kita tidak memiliki antibodi untuk melawan.
Kelelawar telah dikaitkan sejak awal wabah ketika gambar muncul dari mereka yang dijual di pasar di Cina.
Meskipun virus menyebar ke seluruh dunia dan menginfeksi lebih dari 45.000 orang, pedagang pasar di Indonesia mengatakan penjualan kelelawar dan kari kelelawar terus berlanjut.
Penggemar kelelawar Indonesia, Jufry Mantak menjelaskan, meskipun ada ancaman dia masih suka dengan makanan favoritnya tersebut.
Source | : | Daily Star |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR