Advertorial
Intisari-Online.com- Penemuan mayat yang kondisinya mengenaskan di tumpukan sampah menggegerkan warga Desa Prigi, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Warga pun tidak menyangka jika sosok ini menjadi pelakunya.
Bahkan, kuat dugaan jika pembunuhan tersebut sudah direncanakan.
Kini, kasus tersebut masih terus diselidiki lebih lanjut oleh pihak yang berwenang.
Pelaku pembunuhan terhadap MR (13) yang mayatnya ditemukan di tumpukan sampah dan dedaunan kebun warga akhirnya terungkap.
Seperti dugaan polisi, pelaku tak lain adalah KR yang merupakan tetangga korban.
Mayat MR ditemukan dalam kondisi mengenaskan di kebun warga di Dukuh Kenteng, Desa Prigi, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (3/2/2020) malam.
Awalnya, polisi dan tetangga sudah menaruh curiga pada sosok KR (34).
Pasalnya, barang bukti banyak yang mengarah pada pelaku KR.
Kapolres Banjarnegara AKBP IGA Dwi Perbawa Nugraha mengatakan, berdasarkan barang bukti dan keterangan sejumlah saksi di lapangan, tersangka pembunuhan mengarah kepada KR.
"Hasil gelar perkara penyidik terhadap yang bersangkutan, orang yang kami tangkap kita naikkan statusnya jadi tersangka," kata Dwi, Rabu (5/2/2020), dikutip TribunMataram.com dari TribunJabar.id.
Pelaku sendiri dikenal warga sebagai sosok yang baik, pendiam, serta lugu.
Kemampuan pelaku KR dalam bidang IT membuat warga kagum.
Sehari-hari KR membuka usaha jasa layanan editing video.
Tak hanya itu, KR juga aktif sebagai vlogger pemula yang gemar menunjukkan kegiatannya di desa dan mengunggahnya di media sosial.
Keahlian KR dalam memanfaatkan IT ini tentu membuat warga takjub.
Terlebih masyarakat desa masih banyak yang gagap teknologi.
Kekaguman warga pun bertambah lantaran tahu bahwa KR tidak sekolah sama sekali, tapi cukup pandai memanfaatkan teknologi.
"Dia tidak sekolah sama sekali. Gak tahu belajarnya darimana," kata Nijo, teman sebaya KR.
KR juga dikenal lugu dan pemalu.
Karena hal inilah banyak yang tak menyangka KR akan melakukan tindak kriminal.
"Dia itu lugu dan penakut. Makanya saya sendiri gak menyangka kalau ada kejadian ini,"imbuhnya.
Kelainan Seksual
Pembunuhan terhadap MR diduga kuat telah direncanakan oleh tersangka.
Polisi saat ini tengah mendalami adanya kekerasan seksual terhadap korban.
"Sedang didalami, kemungkinan itu ada. Kalau ada perkembangan kami segera sampaikan kepada publik," kata Dwi.
Pihaknya saat ini tengah fokus mengumpulkan bukti-bukti secara ilmiah untuk menjerat tersangka
Terkait dengan kondisi kejiwaan, kata Dwi, tersangka dalam kondisi sehat.
Namun tersangka diduga mengalami disorientasi seksual.
"Tersangka tidak mengalami gangguan jiwa, dia sehat secara kejiwaan, namun kemungkinan yang bersangkutan mengalami disorientasi seksual, tapi masih kami dalami secara ilmiah," ujar Dwi.
Atas perbuatannya KR pun terancam dijerat dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Sementara itu, Bikam Sukamto, ayah MR tak menyangka ada seseorang yang tega melukai anaknya hingga meninggal.
Ia mengatakan di hari nahas itu MR diketahui keluar rumah untuk membeli jajan lalu main.
"Tapi cerita mbak ayunya, dia mau beli jajan terus main," katanya.
Namun sejak saat itu MR tak kunjung pulang, hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Ia pun berharap ada keadilan dalam penanganan kasus yang menimpa anaknya ini.
Dikabarkan sebelumnya,
Mendadak hilang, bocah SD ditemukan tewas di kebun di balik tumpukan sampah dan dedaunan.
Siswa SDN Prigi 2 Banjarnegara yang hilang sejak Jumat (31/1/2020) ditemukan tak bernyawa dengan luka sayatan pisau di lehernya.
Apalagi meninggalnya dengan cara tak wajar dan ditemukan meninggal di balik timbunan sampah dan dedaunan di kebun milik Sadiri, Senin malam (3/2/2020).
Anak itu sempat dinyatakan hilang sejak Jumat (31/1) lalu dan ditemukan setelah warga mencium aroma tak sedap di kebun milik Sadiri.
Korban ditemukan dalam posisi tengkurap, ada luka goresan di leher anak itu yang diduga menjadi penyebab kematiannya.
MR kini telah beristirahat dengan tenang tetapi duka mendalam masih tertinggal di benak keluarga korban.
Bikam Sukamto, mengaku sedang bekerja di Kabupaten Wonosobo sebagai buruh pabrik pemotongan kayu saat anaknya pergi dan tak pulang, Jumat (31/1).
Karenanya, ia tak mengetahui persis kronologi puteranya saat pergi dari rumah dan tak kembali.
Ia bersama warga lain bahu membahu mencari korban hingga pencarian itu menemui titik terang tetapi ini sekaligus menjadi kabar buruk baginya.
Ia berhasil menemukan putranya, namun dalam kondisi sudah tak bernyawa.
Kesedihan melanda, anak kelima dari delapan bersaudara yang telah dia besarkan kini telah tiada.
Bikam tak menyangka ada seorang yang tega melukai anaknya hingga meninggal.
Ia pun berharap ada keadilan dalam penanganan kasus yang menimpa anaknya ini.
"Saya sebagai orang kecil serahkan kasus ini ke yang berwajib. Agar dihukum yang sebenar-benarnya," katanya.
Terlebih korban adalah anak di bawah umur dan berasal dari keluarga tak mampu.
Ia pun tak menyangka pelaku tega melakukan perbuatan keji itu kepada korban.
Menurut Rehono, keseharian terduga pelaku, KR biasa saja.
Ia bahkan menilai pemuda itu cerdas meskipun tak lulus SD atau putus sekolah.
Pemuda itu bahkan mengembangkan stasiun radio online dan live streaming yang bermarkas di rumahnya.
Selain aktif menggeluti dunia IT, KR juga diketahui punya usaha ternak lebah madu di kebunnya.
"Dia pintar IT, meskipun gak sekolah," katanya
Baca Juga: Kenali Manfaat Bermain Golf untuk Kesehatan Jantung, Mulai dari Berlatih Teknik yang Baik
Tubuhnya Berlumur Lumpur
Penemuan tubuh MR di kebun milik Sadiri warga di Desa Prigi Kecamatan Sigaluh mendadak ramai, Senin malam (3/2/2020).
Di kebun itu, warga menemukan sesosok mayat anak di bawah umur yang tertimbun sampah dan dedaunan.
Penemuan mayat itu berawal dari kecurigaan warga atas aroma tak sedap yang menyeruak di kebun itu.
Sumber bau itu ternyata ada di balik tumpukan sampah dan dedaunan di kebun.
Mayat itu dipastikan adalah MR, anak yang hilang dan dicari-cari warga sejak Jumat (31/1) lalu.
Ia ditemukan sudah tak bernyawa dalam posisi tengkurap.
Tubuhnya berlumur lumpur. Tetapi ada yang tak wajar pada kematian korban.
Mayat bocah itu seperti sengaja ditimbun.
Mayat bocah malang itu lantas dibawa ke RSUD Banjarnegara untuk visum dan otopsi di RSUD Margono Purwokerto.
Benar saja, dari hasil otopsi, ada dua luka bekas goresan di leher sepanjang sekitar 7 cm dan 8 cm. Dari hasil otopsi, diduga korban meninggal karena dibunuh.
"Ada goresan di leher,"kata warga.
Temuan pisau cutter di sekitar lokasi penemuan korban menjadi barang bukti atau petunjuk yang menguatkan dugaan itu. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)
Artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul Misteri Kematian Bocah 13 Tahun Ditemukan Terungkap di Sampah, Pelaku Vlogger Alami Kelainan Seks