Advertorial
Intisari-Online.com - Masih ingat kasuspenyiraman air keras yang menimpa penyidik senior KPKNovel Baswedan?
Nah, polisi sudah menetapkan dua tersangka dari kasus tersebut.
Lalu,polisi akan melakukanrekonstruksi adegan.
Adapun rekonstruksi ini berlangsung dengan kawalan ketat puluhan anggota kepolisian bahkan ada yang bersenjata laras panjang.
Terkait hal tersebut, Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Dedy Murti Haryadi menyebutkan bahwa pengawalan itu merupakan hal yang biasa.
"Itu adalah hal wajar dalam pelaksanaan rekonstruksi di mana pun, pengamanan dan penjagaan di sekitar lokasi," kata Dedy Rekonstruksi ini berlangsung 3,5 jam dari pukul 03.00 WIB dan menyelesaikan 10 adegan.
Rekonstruksi ini dihadiri oleh kedua tersangka yang menggunakan helm.
Sementara untuk korban, Novel digantikan oleh pemeran pengganti.
Lalu bagaimana jika air keras mengenai kulit manusia?
Air keras memiliki kandungan mineral yang tinggi dan lebih besar dari jumlah normal deuterium isotop hidrogen.
Seperti air hujan yang jatuh pada permukaan akuifer, maka air itu akan menyerap kalsium, mangan, mangenesium karbonat, dan mineral lain dibanding air biasa.
Tingkat kekerasan air ditentukan oleh jumlah kandungan air mineralnya.
Air yang kadar GPG-nya di atas 3,5 dianggap air keras.
Ketika kalsium dan magnesium karbonat bertemu, maka mereka bertukar panas.
Ini menyebabkan kegagalan dalam sistem aliran panas di tubuh.
Air keras yang mengenai kulit seseorang, membuat sebagian kecil dari mineral tertinggal.
Mineral inilah yang dapat meluluhkan kelembaban dan minyak alami dari kulit dan membuat kulit menjadi kering.
Bukan hanya itu, tetapi mineral dalam air keras juga menyebabkan kulit iritasi dan memicu berbagai masalah kulit yang ekstrim.
Terutama bagi orang dengan kulit sensitif.
Terakhir, kandungan dalam air keras dapat menyumbat pori-pori kulit dan menyebabkan kerusakan kolagen dan membuat penuaan pada kulit.
Sekadar informasi, air keras bukan terdiri atas satu zat tunggal.
Ia meliputi asam sulfat yang biasa digunakan untuk aki, asam klorida yang digunakan untuk membersihkan permukaan logam sebelum disoldir, asam nitrat untuk menguji logam mulia, dan asam fosfat untuk membuat garam fosfat.
Dalam beberapa kasus, air keras sering digunakan untuk menyiram muka seseorang.
Selain akan menyebabkan kerusakan pada kulit wajah itu, para korban penyiraman air keras juga harus mengalami dampak buruk dari segi sosial dan ekonomi.
Air kerasyang tak segera dibilas dengan air bersih biasanya akan menjalar serta memperparah kondisi korban sehingga bisa menyebabkan luka permanen.
Gangguan fungsional organ yang lain juga bisa terjadi, misalnya merembet ke pendengaran, penglihatan maupun kemampuan berbicara dan membatasi gerak tubuh korban.